Roy Suryo Sebut Tudingan Jokowi Soal Kekuatan Besar di Balik Isu Ijazah Palsu Ngaco

 

Repelita Jakarta - Pernyataan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi yang menuding ada pihak besar di balik isu ijazah palsu dinilai ngawur dan tak berdasar.

Penilaian tersebut disampaikan pakar telematika Roy Suryo melalui pernyataan tertulisnya yang dikutip Senin 28 Juli 2025.

Roy menegaskan tuduhan Jokowi sama sekali tidak memiliki landasan dan contoh konkret, bahkan terkesan asal bunyi, sejalan dengan gaya Jokowi yang ia sebut kerap “sein kiri belok kanan”.

Ia juga menyoroti bagaimana pernyataan Jokowi ini kemudian sengaja diangkat dan disebarluaskan ke berbagai media arus utama, baik televisi, radio, cetak, maupun media alternatif dan kanal YouTube oleh para pendukungnya.

Bagi Roy, cara tersebut hanyalah upaya pengalihan ke ranah politik yang menurutnya justru terkesan norak dan memperkeruh suasana, padahal pokok masalahnya sebenarnya sangat sederhana.

Roy menegaskan, perkara ijazah ini akan sangat mudah selesai bila memang dokumen aslinya benar-benar ada, karena sesuai UU Keterbukaan Informasi Publik Nomor 14 Tahun 2008 Pasal 18 ayat 2, pejabat publik tidak bisa berlindung di balik pengecualian informasi.

Menurut Roy, jika ijazah asli memang ada, Jokowi tinggal menunjukkan tanpa perlu membesar-besarkan polemik, apalagi sampai harus menyewa pengacara dan menggiring lawan bicara ke ranah pidana.

Sebelumnya, Jokowi sempat menduga ada manuver politik besar yang sengaja digerakkan di balik munculnya kembali isu ijazah palsu maupun isu pemakzulan yang menyeret nama putranya.

Dalam keterangannya di Solo, Jawa Tengah, Senin 14 Juli 2025, Jokowi menyebut agenda politik itu dimaksudkan untuk merusak citra dirinya di mata publik.

Kendati demikian, Jokowi mengaku pasrah dan menyerahkan sepenuhnya proses pengusutan dugaan ijazah palsu tersebut ke aparat penegak hukum.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga