Repelita Jakarta - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas kepergian Kwik Kian Gie yang tutup usia pada Senin 28 Juli 2025 di umur 90 tahun.
Anwar mengenang Kwik sebagai figur panutan sekaligus guru bangsa yang patut dicontoh karena sikapnya yang tidak pernah haus jabatan meskipun sempat menduduki berbagai posisi strategis dalam pemerintahan.
Menurut Anwar, di masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, Kwik Kian Gie pernah dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas.
Selain itu, Kwik juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung serta anggota Dewan Perwakilan Daerah yang aktif menyuarakan kepentingan rakyat di panggung politik nasional.
Anwar menyebut sosok Kwik sebagai politisi sekaligus negarawan tulen yang seluruh kiprah dan pandangannya selalu diarahkan untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan semata bagi dirinya, keluarga, atau kelompoknya saja.
Ia menambahkan, selama hidupnya Kwik dikenal kritis dalam menanggapi kebijakan pemerintah, terutama jika kebijakan tersebut dinilai tidak sejalan dengan amanat konstitusi yang berujung merugikan rakyat banyak.
Anwar juga menilai keprihatinan Kwik Kian Gie kerap muncul lantaran ia melihat maraknya praktik korupsi di tubuh pemerintahan yang berdampak buruk pada keuangan negara dan kesejahteraan masyarakat.
Di samping itu, Anwar menyoroti sikap tegas Kwik terhadap dominasi pihak asing yang dianggap terlalu jauh ikut campur dalam kebijakan ekonomi dan politik dalam negeri sehingga mendatangkan kerugian besar bagi Indonesia.
Baginya, kepergian Kwik Kian Gie adalah kehilangan besar bagi Indonesia karena selama hidupnya beliau konsisten menyuarakan gagasan demi kemajuan bangsa melalui jalur politik dan pemikiran ekonomi.
Sebagai penghormatan terakhir, Anwar Abbas pun mengucapkan doa agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan dan seluruh pemikiran kritisnya menjadi warisan berharga bagi generasi penerus bangsa.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok