Repelita Jakarta - Gestur Presiden Prabowo Subianto saat mendatangi kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo di Surakarta menjadi perbincangan publik.
Sebuah foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan Prabowo duduk di ujung meja, sementara Jokowi bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tampak bersantai di hadapannya.
Pegiat media sosial Monika ikut menyoroti momen tersebut melalui unggahan di X pada Rabu 23 Juli 2025.
Monika menilai gestur Prabowo saat itu terlihat sangat segan dan menahan ketegangan ketika berhadapan langsung dengan Jokowi.
“Presiden @prabowo keliatannya sangat segan dan tegang dengan yang ada dihadapannya,” tulis Monika.
Ia kemudian menambahkan komentar bernada sindiran.
“Nasiiib…. Nasiiiiib punya Presiden kayak begini,” tambahnya.
Foto tersebut diambil oleh fotografer resmi kepresidenan kemudian diunggah di akun resmi Prabowo.
Dalam keterangan unggahan, Prabowo menjelaskan kunjungan tersebut dilakukan saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke Surakarta.
Ia menyempatkan mampir untuk bersilaturahmi dengan Presiden ke-7 Joko Widodo.
Kunjungan Prabowo juga didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta sejumlah anggota Kabinet Merah Putih.
Pertemuan tersebut disebut membahas sejumlah hal strategis terkait hasil kunjungan kerja Prabowo ke beberapa negara.
Disebutkan, Prabowo memaparkan hasil diplomasi kenegaraan seperti finalisasi perjanjian dengan Uni Eropa yang sudah 10 tahun dinegosiasikan.
Ia juga menjelaskan komunikasi intensif dengan Amerika Serikat, serta lawatan ke BRICS di Brasil, Prancis, Inggris, hingga Belarus.
Pertemuan yang digelar pada 20 Juli itu berlangsung sekitar 30 menit dalam suasana hangat dan akrab.
Selain diplomasi, pembahasan juga menyangkut peluang ekspor komoditas unggulan seperti karet, cokelat, dan potash.
Jokowi menanggapi positif hasil kerja tersebut serta memberi apresiasi atas capaian yang diraih melalui proses panjang.
Menurut Jokowi, capaian itu menjadi kehormatan bagi Indonesia di mata dunia.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menilai pertemuan tersebut sebagai bentuk kondusivitas politik nasional.
Ia menekankan pentingnya stabilitas politik di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok