Repelita Solo - Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, menyampaikan hasil pertemuan dirinya bersama empat anggota Kagama lainnya dengan mantan Presiden Joko Widodo yang berlangsung di Solo.
Pertemuan itu digelar pada Kamis pukul 14.15 WIB dan berlangsung dalam suasana yang hangat serta penuh keterbukaan.
Heru menyebutkan bahwa dalam audiensi tersebut pihaknya menyampaikan tiga poin penting, salah satunya menyangkut isu ijazah Jokowi yang belakangan kembali ramai diperbincangkan.
Menurut Heru, salah satu tujuan utama pertemuan adalah mendorong terciptanya ruang dialog antara Jokowi dengan sejumlah tokoh yang selama ini mengkritisi keabsahan ijazah milik mantan presiden itu.
Beberapa nama yang disebut dalam konteks itu adalah Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan dr. Tifa.
Heru menegaskan bahwa ketiganya tidak memiliki maksud pribadi untuk menyerang Jokowi, melainkan ingin menyoroti isu tersebut melalui pendekatan ilmiah dan akademik.
“Mereka tidak punya niat apapun untuk menghina atau membuat kegaduhan dengan isu ijazah.
Mereka tetap pada posisi saintifik,” kata Heru.
Ia mengungkapkan bahwa Kagama Cirebon telah berusaha menciptakan jalur komunikasi demi mempertemukan Jokowi dengan para pihak terkait, dalam semangat kekeluargaan dan kealumnian.
Namun, menurutnya, upaya tersebut menemui hambatan setelah Jokowi resmi melaporkan sejumlah nama ke Polda Metro Jaya.
“Pak Jokowi berkata, tidak mungkin menarik kembali proses hukum yang sedang dijalankan,” jelas Heru.
Meski begitu, ia menyatakan bahwa Kagama Cirebon tetap menghormati keputusan mantan kepala negara tersebut.
Pihaknya tetap berharap solusi damai bisa dicapai, meskipun proses hukum tetap berjalan.
“Kami tetap konsisten mengupayakan mediasi, tapi pada akhirnya kami juga menghormati sikap Pak Jokowi,” pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok