Repelita Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia tengah menyiapkan pemilihan ketua umum baru.
Pemilihan akan digelar terbuka melalui sistem pemilu raya yang memungkinkan seluruh kader berpartisipasi.
Wakil Ketua PSI, Andy Budiman, menyampaikan bahwa setiap anggota partai berhak mencalonkan diri selama memiliki kesamaan pandangan dengan partai dan telah terdaftar sebagai anggota resmi.
Menurutnya, hal terpenting adalah adanya visi dan misi yang sejalan dengan arah perjuangan PSI.
Andy menegaskan bahwa lamanya keterlibatan seseorang di partai bukan menjadi tolok ukur utama.
Yang dibutuhkan adalah komitmen terhadap nilai-nilai partai dan kesediaan menjadi bagian dari keanggotaan resmi.
Ia juga menjelaskan bahwa mantan ketua umum memiliki peluang untuk kembali mencalonkan diri apabila memenuhi persyaratan dukungan internal.
Untuk bisa maju sebagai kandidat, seseorang harus memperoleh dukungan minimal dari lima Dewan Pimpinan Wilayah dan dua puluh Dewan Pimpinan Daerah kabupaten atau kota.
Jumlah dukungan tersebut tidak boleh kurang dari batas yang telah ditentukan, meski boleh melebihi.
Di sisi lain, Andy membuka ruang kemungkinan bagi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, untuk ikut serta dalam kontestasi pemilihan ketua umum.
Namun, ia enggan berspekulasi lebih jauh terkait potensi pencalonan tersebut.
Andy hanya menanggapi secara singkat dengan menyatakan, "Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan."
Pendaftaran calon ketua umum PSI dibuka mulai hari ini dan berlangsung di markas besar DPP PSI yang berlokasi di Jakarta Pusat.
Waktu pendaftaran dimulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.
Pengumuman nama-nama kandidat akan disampaikan kepada publik pada 18 Juni 2025.
Selanjutnya, periode kampanye dijadwalkan berlangsung mulai 19 Juni hingga 11 Juli 2025.
Proses pemungutan suara akan digelar pada 12 hingga 19 Juli 2025.
Editor: 91224 R-ID Elok
