Repelita Jakarta - Penangkapan mantan Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Setiawan Lukminto, membuka kembali sorotan terhadap proyek bantuan sosial yang sempat menjadi kontroversi.
Kasus ini mengungkap dugaan keterlibatan dalam pengadaan goodie bag bertuliskan “Mase” pada program bansos tahun 2020.
Sebuah video viral di media sosial menyoroti indikasi campur tangan politik dan adanya tekanan dalam pemberian kredit besar kepada Sritex oleh bank negara, meski perusahaan menghadapi masalah keuangan.
Video tersebut menegaskan bahwa pemberian kredit tanpa kajian risiko yang memadai menimbulkan kecurigaan adanya intervensi kekuasaan.
Dalam pandemi, Sritex menjadi penyedia tas bansos yang dipakai dalam distribusi bantuan kepada masyarakat.
Tulisan “Mase” pada tas bansos itu dikaitkan dengan figur penting dalam lingkaran kekuasaan, walaupun hingga kini belum ada kejelasan hukum terkait pihak-pihak yang terlibat.
Respons atas kasus ini muncul dari organisasi masyarakat yang menilai penangkapan tersebut sebagai langkah penting membongkar jaringan korupsi yang lebih luas.
Publik pun mempertanyakan transparansi pengelolaan dana bansos dan menuntut aparat hukum mengungkap seluruh pihak yang terlibat dalam proyek tas bansos “Mase” tersebut.
Kasus ini menjadi ujian bagi komitmen penegak hukum dalam memastikan keadilan.*
Editor: 91224 R-ID Elok
