Repelita Jakarta - Seorang advokat membongkar sisi lain dari penangkapan mantan Direktur Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto.
Menurutnya, penangkapan Iwan terkait dengan kasus korupsi yang melibatkan pemberian kredit besar dari bank negara kepada perusahaan yang dipimpinnya.
Advokat tersebut menjelaskan, Sritex yang dahulu menjadi raksasa tekstil nasional kini mengalami kerugian besar dengan utang mencapai puluhan triliun rupiah.
Namun, yang menjadi tanda tanya adalah bagaimana perusahaan yang sedang bermasalah itu bisa memperoleh kredit jumbo dari bank milik negara tanpa proses analisis risiko yang layak.
Diduga, kredit tersebut diberikan karena adanya pengaruh kekuasaan, jaringan koneksi, atau bahkan tekanan politik.
Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa dana publik digunakan untuk menyelamatkan korporasi tertentu.
Menurut advokat itu, penangkapan Iwan bisa menjadi momentum penting karena nama Sritex sudah lama menjadi perhatian publik.
Pada tahun 2020, saat pandemi berlangsung, Sritex menjadi penyedia tas untuk program bantuan sosial Kementerian Sosial.
Proyek penyediaan Goodie Bag tersebut sempat menimbulkan kontroversi besar, terutama terkait arahan pembelian, fee, dan keterkaitan nama "Mase" yang diduga merujuk pada Mas Gibran.
Kasus korupsi bansos yang melibatkan nama Mase sempat ramai diperbincangkan, meski saat ini isu itu mulai mereda.
Namun, sorotan kembali muncul seiring dengan penyidikan kasus korupsi di Sritex.
Ada pertanyaan serius mengenai siapa pihak yang benar-benar diuntungkan dari proyek bansos tersebut dan apakah semua pihak yang terlibat telah dimintai pertanggungjawaban.
Postingan dari akun TikTok tersebut juga mendapat tanggapan dari beberapa pihak di media sosial, termasuk akun LIRA di X.
Dalam konteks ini, Presiden Prabowo diketahui meminta TNI memberikan perlindungan kepada aparat Kejaksaan RI.
Hal ini dianggap penting karena ada penangkapan besar terhadap bos Sritex dan penyidikan kasus korupsi yang cukup serius.
Diduga, dalam kasus tersebut terdapat keterlibatan Goodie Bag bertuliskan "Mase".
Sritex disebut memperoleh kucuran kredit besar dari bank negara yang nilainya fantastis.
Selain itu, ada indikasi adanya fee besar yang juga ikut menjadi perhatian.
Kantor pusat Sritex yang berada di Solo pun menjadi pusat sorotan.
Ungkapan dari beberapa netizen mengkritik kondisi ini sebagai bagian dari praktik korupsi yang telah berlangsung lama di negara ini.
(*)
Editor: 91224 R-ID Elok