Repelita Jakarta - Pelantikan Hercules Rosario Marshal sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I) 2024–2029 menimbulkan reaksi keras dari banyak kalangan.
Salah satu yang memberikan penolakan tegas adalah Ustaz H. Muhammad Syamsi Ali, Imam Besar Masjid Raya New York dan alumni pesantren.
Lewat akun X pribadinya, @ShamsiAli2, Ustaz Shamsi mengungkapkan rasa malunya atas keputusan tersebut.
Sebagai alumni pesantren, ia merasa bahwa premanisme dan pesantren tidak seharusnya dipertemukan.
Dunia pesantren, menurutnya, harus tetap menjadi simbol kedamaian dan keadaban, bukan tempat bagi individu yang memiliki latar belakang kekerasan.
Ustaz Shamsi Ali menambahkan bahwa pesantren harus bersih dari pengaruh buruk dan kekerasan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Ia juga menyerukan kepada seluruh elemen pesantren untuk menjaga kemurnian tradisi dan nilai-nilai luhur Islam.
Sementara itu, Hercules Rosario Marshal yang dikenal sebagai mantan preman Tanah Abang dan Ketua Umum Ormas GRIB Jaya, menyatakan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Ia berkomitmen untuk mengabdikan diri bagi para kiai dan ulama serta mendukung peran MP3I dalam kehidupan berbangsa dan beragama.
Pelantikan ini memicu perdebatan publik, dengan beberapa pihak menyatakan dukungan untuk memberdayakan masyarakat, sementara yang lain mengkritik penunjukan tersebut.
Kasus ini mencerminkan adanya perbedaan pandangan mengenai peran pesantren dalam masyarakat, dan pentingnya menjaga nilai-nilai Islam yang dijunjung tinggi.
Editor: 91224 R-ID Elok
