Repelita Jakarta – Warganet Indonesia digegerkan dengan temuan mengejutkan: minuman kemasan yang selama ini berlabel halal ternyata mengandung unsur babi.
Temuan ini memicu perdebatan hangat di media sosial dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai keaslian sertifikasi halal pada produk-produk pangan yang beredar di pasaran.
Dalam video yang viral di platform media sosial, terlihat dengan jelas label pada kemasan minuman yang mencantumkan informasi "Mengandung Babi" meskipun produk tersebut memiliki logo halal.
Hal ini menimbulkan kebingungan di kalangan konsumen, terutama bagi mereka yang selama ini mengandalkan label halal sebagai jaminan kehalalan suatu produk.
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan penyelidikan terkait temuan ini.
Dari hasil uji laboratorium, ditemukan bahwa tujuh dari sembilan produk yang terindikasi mengandung unsur babi ternyata telah memiliki sertifikat halal yang sah.
Produk-produk tersebut mencakup berbagai jenis makanan dan minuman olahan, termasuk marshmallow dan gelatin.
BPJPH telah mengambil langkah tegas dengan menarik produk-produk tersebut dari peredaran dan memberikan sanksi administratif kepada produsen yang terbukti lalai dalam proses sertifikasi halal.
Sementara itu, dua produk lainnya yang tidak memiliki sertifikat halal juga dikenai sanksi administratif oleh BPOM karena diduga menyampaikan data registrasi yang tidak benar.
Kejadian ini menyoroti pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap proses sertifikasi halal di Indonesia.
Masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan agar produsen lebih bertanggung jawab dalam memastikan kehalalan produk yang mereka pasarkan.
Sebagai konsumen, penting bagi kita untuk selalu memeriksa label dan informasi pada kemasan produk sebelum mengonsumsinya.
Selain itu, dukungan terhadap lembaga-lembaga yang berwenang dalam melakukan pengawasan dan sertifikasi halal juga sangat diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk yang beredar di pasaran.
Editor: 91224 R-ID Elok