Repelita Palu - Kasus dugaan pencabulan yang melibatkan oknum guru ngaji berinisial AA di Palu, Sulawesi Tengah, menjadi perhatian publik setelah video aksi pelaku tersebar luas di media sosial.
Oknum guru ngaji tersebut diduga melakukan tindakan asusila terhadap anak di bawah umur sebanyak dua kali.
Peristiwa ini mencuat setelah orang tua korban mengunggah video interogasi terhadap pelaku melalui akun TikTok miliknya.
Dalam video itu, orang tua korban terlihat menangis sambil menanyakan alasan pelaku berbuat jahat pada anak mereka.
Pelaku mengakui perbuatannya dan meminta maaf atas tindakan yang telah dilakukan.
Warga setempat langsung mengamankan oknum guru ngaji tersebut ketika aksi tersebut diketahui.
Kejadian ini memicu kemarahan dan keprihatinan luas dari masyarakat Palu dan sekitarnya.
Orang tua korban mengungkapkan kekecewaannya karena mempercayakan anaknya belajar mengaji kepada pelaku.
"Anak saya baru berani bilang, ya Allah ujian apalagi ini," tulis orang tua korban dalam unggahannya.
Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus ini.
Pelaku sudah diamankan dan proses hukum akan dilanjutkan untuk memberikan keadilan bagi korban.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap lingkungan sekitar terutama pada figur yang dipercaya mengajar anak-anak.
Warga berharap agar hukum dapat ditegakkan secara tegas terhadap pelaku kejahatan seksual.
Kasus ini juga membuka diskusi luas tentang perlindungan anak dan pentingnya pengawasan terhadap pendidik agama.
Masyarakat diimbau untuk melapor segera jika menemukan indikasi tindakan serupa agar korban mendapatkan perlindungan dan keadilan.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari lembaga pendidikan terkait kasus tersebut.
Namun, masyarakat mengharapkan langkah cepat dari instansi terkait untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kasus ini menjadi perhatian nasional dan mendapat respons dari berbagai pihak yang peduli dengan keselamatan anak-anak.
Pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai hukum yang berlaku.
Semua pihak diingatkan untuk terus menjaga anak-anak agar terhindar dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
