Repelita Jakarta - Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, menjadi titik pusat kiblat sekaligus lokasi paling suci bagi umat Islam di seluruh dunia.
Pertanyaan mengenai alasan tidak adanya pesawat yang terbang langsung di atas Ka'bah sering muncul dan menimbulkan berbagai spekulasi.
Beberapa teori mengaitkan hal ini dengan medan magnet kuat atau gravitasi nol di sekitar Ka'bah.
Namun faktanya, wilayah udara di sekitar Mekkah, termasuk di atas Masjidil Haram, secara resmi ditetapkan sebagai zona larangan terbang oleh otoritas penerbangan Arab Saudi.
Larangan tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan kawasan yang sangat vital dan suci ini.
Hanya penerbangan helikopter keamanan dan layanan darurat yang diperbolehkan melewati area ini dengan izin ketat dan dalam kondisi tertentu.
Kawasan Masjidil Haram selalu dipadati oleh ribuan hingga jutaan jamaah terutama saat musim haji dan umrah.
Kehadiran pesawat di ketinggian rendah dapat mengganggu kekhusyukan ibadah akibat suara bising dan getaran yang ditimbulkan.
Mekkah tidak memiliki bandara internasional langsung di dalam kotanya.
Bandara terdekat adalah King Abdulaziz International Airport di Jeddah, sekitar 95 kilometer dari Mekkah.
Para jamaah biasanya mendarat di Jeddah sebelum melanjutkan perjalanan darat ke Mekkah.
Klaim-klaim di media sosial tentang pesawat yang tidak bisa melintasi Ka'bah karena medan magnet atau gravitasi nol telah dibantah oleh para ahli.
Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung adanya medan magnet atau gravitasi berbeda di sekitar Ka'bah dibandingkan wilayah lain di bumi.
Larangan terbang ini lebih bersifat administratif dan keselamatan untuk menjaga kenyamanan jutaan jamaah yang beribadah.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
