Repelita Jakarta – Kontroversi terkait foto bersama prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dengan Rosario de Marshall, yang lebih dikenal sebagai Hercules, memicu banyak reaksi dari masyarakat.
Dalam video yang tersebar di media sosial, terlihat prajurit Kopassus menyambut Hercules dengan antusiasme tinggi.
Beberapa prajurit bahkan meminta untuk berfoto bersama dan memberikan salam komando, yang dianggap tidak pantas oleh sebagian kalangan.
Kehebohan ini membuat banyak pihak mempertanyakan sikap TNI terhadap individu dengan latar belakang kontroversial seperti Hercules.
Hercules dikenal sebagai tokoh yang memiliki catatan buruk di dunia kriminal Jakarta, sehingga kehadirannya dalam acara resmi TNI memunculkan perdebatan.
Sejumlah netizen pun melontarkan kritik terhadap tindakan ini.
Mereka mempertanyakan, "Kenapa TNI diam saja?" dan menilai bahwa tindakan tersebut merusak citra profesionalisme TNI.
Menyikapi hal ini, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.
Ia menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pembinaan kepada anggota yang terlibat untuk mencegah kejadian serupa.
Danjen Djon menegaskan bahwa kejadian ini bukanlah tindakan yang mencerminkan sikap Kopassus secara keseluruhan.
Masyarakat berharap agar langkah tegas dapat diambil untuk memperbaiki citra TNI dan memastikan bahwa kejadian semacam ini tidak terulang.
Dengan permohonan maaf yang telah disampaikan, kini perhatian beralih pada langkah-langkah yang akan diambil untuk meningkatkan pengawasan internal di tubuh TNI.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok