Repelita Jakarta – Geisz Chalifah, seorang loyalis Anies Baswedan, mengkritik ketidakadilan dalam penanganan kasus meme yang melibatkan tokoh politik.
Ia membandingkan sikap aparat penegak hukum terhadap dua kasus meme yang berbeda.
Kasus pertama melibatkan seorang mahasiswi ITB yang ditangkap karena membuat meme yang dianggap tidak senonoh tentang Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Geisz menyatakan bahwa ia tidak mengetahui meme apa yang dibuat oleh mahasiswi tersebut hingga ia cepat ditangkap.
Kasus kedua melibatkan dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando, yang mengunggah meme tentang Anies Baswedan dengan bahasa yang sangat kasar.
Geisz menyoroti bahwa meskipun Ade Armando telah menjadi tersangka dalam kasus lain, ia tidak langsung ditangkap dan tetap bebas berkeliaran.
Geisz merasa bahwa sikap aparat yang berbeda dalam dua kasus ini menunjukkan adanya ketidakadilan dan diskriminasi dalam penegakan hukum.
Ia menilai bahwa meme yang dibuat oleh mahasiswi ITB tidak seharusnya mendapat perlakuan yang lebih berat dibandingkan dengan meme yang dibuat oleh Ade Armando.
Geisz juga menambahkan bahwa ia tidak mengetahui meme apa yang dimaksud dalam kasus Ade Armando dan berharap agar aparat penegak hukum dapat bersikap adil dan tidak membeda-bedakan dalam menangani kasus-kasus serupa.
Editor: 91224 R-ID Elok