Repelita Solo - Presiden Joko Widodo menyatakan dirinya merasa sangat dihina atas tuduhan ijazah palsu yang ditujukan kepadanya.
Ia menegaskan bahwa ijazah yang dimilikinya bukanlah objek penelitian.
Pernyataan tersebut disampaikannya di kediamannya di Solo, Jawa Tengah.
Ia menyebut bahwa tuduhan tersebut merupakan bentuk penghinaan yang sangat merendahkan martabatnya.
Jokowi mengatakan bahwa persoalan ijazah ini tidak seharusnya menjadi bahan spekulasi yang tidak berdasar.
Ia mengungkapkan rasa kecewanya terhadap tudingan tersebut yang menurutnya telah melampaui batas.
Jokowi telah melaporkan pihak-pihak yang menuduhnya ke Polda Metro Jaya.
Laporan tersebut telah diterima oleh pihak kepolisian pada Rabu lalu.
Presiden menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.
Ia berharap proses hukum dapat berjalan dengan adil dan menjadi pembelajaran bagi masyarakat.
Jokowi menilai bahwa saat ini negara membutuhkan kekompakan untuk menghadapi tantangan ekonomi global.
Ia meminta semua pihak tidak sibuk dengan isu-isu yang justru kontraproduktif.
Presiden menekankan pentingnya persatuan dan solidaritas dalam menghadapi krisis global.
Menurutnya, situasi saat ini menuntut seluruh elemen bangsa untuk bekerja sama menjaga stabilitas.
Sementara itu, Roy Suryo menjadi sosok yang paling vokal dalam menyoal keaslian ijazah Jokowi.
Ia mempertanyakan keabsahan foto dalam ijazah Jokowi yang menurutnya memakai kacamata.
Roy menyebut bahwa orang dalam foto tersebut bukanlah Jokowi melainkan Dumatno Budi Utomo.
Ia mengklaim bahwa foto itu menunjukkan ketidaksesuaian dengan wajah Jokowi.
Menurut Roy, ia membandingkan foto Jokowi dengan Dumatno dan menemukan kemiripan.
Ia bahkan menyatakan bahwa tingkat kemiripan foto mencapai lebih dari 80 persen.
Roy mengungkapkan bahwa Dumatno merupakan sepupu Jokowi yang lahir pada tahun 1977.
Ia menyebut bahwa Jokowi lahir tahun 1961 dan lebih tua 16 tahun dari Dumatno.
Roy menggambarkan ciri-ciri orang dalam foto, termasuk bentuk bibir, telinga, dan kacamata.
Ia juga menyebutkan bahwa ciri fisik seperti kacamata tidak dapat diabaikan begitu saja.
Roy menyampaikan pandangannya dalam tayangan video yang kini ramai diperbincangkan.
Namun demikian, Jokowi telah memberikan penjelasan mengenai alasan dirinya menggunakan kacamata saat kuliah.
Ia menjelaskan bahwa dulu dirinya menderita rabun jauh sehingga harus memakai kacamata.
Setelah kacamatanya pecah, ia tidak mampu membeli yang baru karena keterbatasan biaya.
Ia menyatakan bahwa sejak saat itu ia tidak lagi menggunakan kacamata.
Jokowi tidak menjelaskan secara rinci mengenai seberapa parah rabunnya saat itu.
Namun ia menegaskan bahwa penggunaan kacamata di masa lalu adalah fakta yang benar adanya.
Penjelasan ini diharapkan dapat meredakan spekulasi dan memperjelas duduk perkara yang sebenarnya.
Ia juga berharap masyarakat tidak lagi terjebak dalam isu-isu yang tidak berdasar.
Presiden mengajak semua pihak untuk fokus membangun bangsa menghadapi tantangan nyata.
Ia menekankan bahwa persatuan jauh lebih penting daripada memperdebatkan hal-hal yang tidak produktif.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok