Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Peter Gontha Tegaskan Whoosh Bukan Utang Negara, Melainkan Investasi Bernilai Ekonomi Tinggi

Repelita Jakarta - Pengusaha nasional sekaligus mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter F. Gontha, menyampaikan penolakan keras terhadap anggapan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh merupakan beban utang bagi negara.

Menurut Peter, narasi tersebut tidak hanya keliru, tetapi juga berpotensi menyesatkan persepsi publik terhadap manfaat ekonomi yang telah dihasilkan oleh proyek tersebut.

Pernyataan ini disampaikan Peter saat menjadi tamu dalam podcast Akbar Faisal, yang dikutip pada Senin, 27 Oktober 2025.

Ia menegaskan bahwa proyek Whoosh tidak bisa dinilai semata dari sisi pembiayaan atau pinjaman luar negeri, melainkan harus dilihat dari dampak efisiensi dan nilai ekonomi yang ditimbulkan.

“Whoosh, saya sangat berkeberatan dengan orang-orang yang mengatakan bahwa Whoosh itu adalah menjadi utang,” ujar Peter dalam sesi tersebut.

Peter menjelaskan bahwa keberadaan Whoosh telah mengubah pola mobilitas masyarakat secara signifikan, terutama dalam hal penghematan waktu tempuh.

“Berapa banyak yang dapat dihemat dari orang-orang yang harusnya berjalan 4-5 jam, hanya dalam waktu 30 menit sudah sampai Jakarta,” tukasnya.

Ia mencontohkan bahwa waktu yang dihemat memiliki nilai ekonomi yang besar, terutama bagi kalangan profesional dengan tarif jasa tinggi.

“Penghematan waktu 1 jam seorang Akbar Faisal, mungkin 1 jam 400-500 dolar sebagai seorang lawyer. 5 jam 2.500 dolar,” ungkap Peter.

Menurutnya, dampak ekonomi dari efisiensi waktu tersebut harus dihitung sebagai bagian dari multiplier effect yang menggerakkan ekosistem ekonomi secara luas.

Peter juga menekankan bahwa pembangunan infrastruktur seperti Whoosh memang membutuhkan peran awal dari pemerintah, karena keterbatasan teknologi dalam negeri.

“Bahwa kita ini hutang, memang infrastruktur itu harus dilakukan pertama-tama oleh pemerintah. Kita tidak punya teknologi, itu masalah kita,” ujarnya.

Ia menilai bahwa kritik terhadap proyek Whoosh seharusnya diarahkan pada aspek tata kelola dan pemeliharaan, bukan pada penolakan terhadap keberadaan infrastruktur yang telah membawa kemajuan.

Peter menutup pernyataannya dengan ajakan agar publik lebih objektif dalam menilai proyek strategis nasional, dengan mempertimbangkan manfaat jangka panjang yang telah dan akan dihasilkan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved