
Repelita Paris - Sebuah kesalahan identitas di sistem pajak resmi Prancis memunculkan nama Jean-Michel sebagai pengganti nama Brigitte Macron, Ibu Negara Prancis, dalam akun pribadi miliknya.
Insiden tersebut diketahui pada September 2024 saat dilakukan audit rutin terhadap data perpajakan Brigitte Macron.
Tristan Bomme, kepala staf Ibu Negara, menjelaskan bahwa saat Brigitte mengakses situs pajak, ia tidak menemukan namanya sendiri, melainkan nama Jean-Michel Macron yang muncul di sistem.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam cuplikan film dokumenter BFMTV yang dikutip pada 27 Oktober 2025.
Dokumenter tersebut menyatakan bahwa kesalahan tersebut bukan berasal dari gangguan teknis, melainkan akibat peretasan sistem.
Istana Élysée menanggapi insiden ini dengan serius dan telah menerima pengaduan resmi dari Brigitte Macron.
Penyidik dilaporkan telah mengidentifikasi dua individu yang diduga terlibat dalam manipulasi data tersebut.
Spekulasi mengenai identitas Brigitte Macron sebagai transgender kembali mencuat akibat insiden ini.
Rumor tersebut pertama kali muncul pada tahun 2022 dan telah memicu gugatan pencemaran nama baik terhadap jurnalis Natacha Rey dan media Amandine Roy.
Pada September 2024, keduanya dijatuhi denda sebesar €13.500 atas tuduhan menyebarkan teori konspirasi tersebut.
Keluarga Macron juga telah mengajukan gugatan terhadap komentator politik asal Amerika Serikat, Candace Owens, yang mengklaim bahwa Brigitte lahir sebagai pria dengan nama Jean-Michel Trogneux.
Untuk mengakhiri spekulasi yang terus beredar, media Prancis melaporkan bahwa Brigitte Macron berencana menjalani tes genetik guna memastikan identitas biologisnya sebagai perempuan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

