Presiden FIFA Didesak Klarifikasi Isu Standar Ganda Rusia-Israel, Infantino Malah Alihkan ke Perdamaian Global

 

Repelita Zurich – Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) akhirnya memberikan tanggapan atas tudingan standar ganda terkait perlakuan berbeda terhadap Rusia dan Israel dalam kompetisi internasional, khususnya Piala Dunia.

Isu ini mencuat karena Rusia dikenai sanksi oleh UEFA akibat invasi ke Ukraina, sementara Israel tetap diperbolehkan tampil meski melakukan agresi militer di Gaza sejak 2023.

Rusia saat ini dilarang mengikuti seluruh kompetisi di bawah naungan UEFA, termasuk Piala Dunia 2022 dan 2026 serta Euro 2024.

Sebaliknya, Israel tidak menerima sanksi serupa dari FIFA maupun UEFA, meskipun laporan internasional menyebutkan adanya pelanggaran berat terhadap warga sipil Palestina.

Perbedaan perlakuan ini memicu kritik luas dan desakan agar FIFA menjatuhkan sanksi yang setara terhadap Israel.

Presiden FIFA, Gianni Infantino, memberikan pernyataan saat menghadiri penandatanganan nota kesepahaman antara FIFA dan ASEAN di Kuala Lumpur, yang dikutip pada Senin, 27 Oktober 2025.

Namun, jawaban Infantino dinilai tidak menjawab substansi pertanyaan media terkait tuduhan standar ganda tersebut.

“Saya merasa terhormat dapat menyaksikan pertemuan puncak perdamaian baru-baru ini di Sharm el-Sheikh [Mesir], yang juga dihadiri oleh Presiden Donald Trump dan beberapa negara lain untuk menyaksikan perjanjian perdamaian penting,” ujar Infantino sebagaimana dikutip dari Bharian.

Ia menambahkan bahwa sepak bola seharusnya menjadi alat pemersatu dan pendukung perdamaian global, tanpa menyentuh langsung isu sanksi terhadap Israel.

“Kita semua mendukung perdamaian dan persatuan, serta upaya untuk mempersatukan rakyat dan hari ini juga kita telah menyaksikan penandatanganan perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja,” lanjutnya.

Pernyataan tersebut dinilai menghindari inti persoalan dan tidak memberikan kejelasan atas tudingan standar ganda yang dialamatkan kepada FIFA.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga