Repelita Jakarta – Kardinal Robert Francis Prevost asal Amerika Serikat baru-baru ini terpilih menjadi Paus yang baru, menggantikan posisi sebelumnya dalam sebuah pemilihan yang penuh sejarah.
Prevost yang kini dikenal dengan nama Paus Leo XIV, menjadi Paus pertama yang berasal dari Amerika, sebuah pencapaian besar dalam Gereja Katolik.
Sebelum terpilih, Paus Leo XIV dikenal sebagai seorang tokoh yang sangat vokal dalam berbagai isu sosial.
Salah satunya adalah kritikannya terhadap kebijakan imigrasi yang diterapkan pemerintahan Donald Trump.
Paus Leo XIV menyuarakan keprihatinannya terhadap kebijakan deportasi yang menyasar warga negara El Salvador.
Dalam pandangannya, kebijakan tersebut bertentangan dengan ajaran kasih yang menjadi dasar dari ajaran Gereja Katolik.
Paus Leo XIV berpendapat bahwa kasih tidak dapat dibatasi oleh status sosial atau kewarganegaraan seseorang.
Ia percaya bahwa setiap orang layak mendapatkan belas kasih tanpa kecuali.
Paus Leo XIV juga sering menggunakan media sosial untuk menyuarakan pandangannya.
Melalui platform tersebut, ia mengajak umat Katolik untuk lebih peka terhadap masalah kemanusiaan yang ada di dunia ini.
Ia menyatakan bahwa Gereja harus menjadi agen perubahan yang aktif dalam mempromosikan nilai-nilai keadilan sosial.
Sebagai Paus, ia berjanji untuk membawa Gereja Katolik menuju arah yang lebih inklusif dan progresif.
Terpilihnya Paus Leo XIV menandakan babak baru bagi Gereja Katolik di Amerika dan dunia, dengan harapan bahwa ia dapat membawa pesan kasih yang lebih luas kepada umat manusia.
Editor: 91224 R-ID Elok