Repelita Tel Aviv – Kebakaran hebat melanda kawasan antara Tel Aviv dan Yerusalem.
Api dengan cepat meluas ke permukiman dan lahan terbuka.
Pihak berwenang menetapkan situasi darurat nasional.
Sejumlah warga dievakuasi dari daerah terdampak.
Beberapa korban mengalami luka-luka akibat paparan asap dan kepanikan.
Rumah sakit setempat menerima puluhan pasien dalam waktu singkat.
Angin kencang memperburuk penyebaran api.
Petugas kesulitan mengendalikan kobaran yang merambat cepat.
Kepala pemadam kebakaran nasional menyatakan bahwa kondisi saat ini merupakan salah satu yang terburuk dalam sejarah Israel.
Tim penyelamat memprioritaskan evakuasi warga yang masih terjebak.
Pesawat pemadam tidak dapat beroperasi karena cuaca ekstrem.
Langkah darurat terus ditempuh, namun kobaran belum sepenuhnya terkendali.
Pemerintah Israel sempat menghubungi beberapa negara untuk meminta bantuan pemadaman.
Namun, respons yang diterima cenderung dingin dan minim dukungan.
Beberapa negara memilih tidak menanggapi permintaan tersebut.
Situasi politik dan kebijakan luar negeri Israel disebut menjadi salah satu alasan di balik sikap penolakan.
Sebagian pihak menilai bahwa permintaan bantuan dari Israel tidak mendapat simpati internasional.
Hubungan yang memanas dengan sejumlah negara Timur Tengah turut mempersulit kerja sama lintas negara.
Meski demikian, upaya penanggulangan kebakaran tetap dilakukan secara maksimal di tingkat lokal.
Presiden Israel menyebut bencana ini sebagai bagian dari krisis lingkungan global yang harus ditanggapi serius.
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional mencurigai adanya unsur kesengajaan.
Namun, hingga kini belum ada bukti kuat yang mendukung tudingan tersebut.
Pihak keamanan masih melakukan investigasi di sejumlah titik lokasi api bermula.
Kebakaran ini juga berdampak pada acara nasional yang seharusnya berlangsung minggu ini.
Beberapa peringatan resmi dibatalkan karena alasan keselamatan publik.
Warga yang terdampak mengeluhkan lambatnya respons pemerintah dalam penyaluran bantuan.
Kondisi ini menambah tekanan di tengah situasi ekonomi dan politik yang tidak stabil.
Kritik terhadap pemerintah meningkat tajam di media sosial.
Sebagian pengguna menyayangkan lemahnya sistem penanggulangan bencana yang ada.
Peristiwa ini menjadi sorotan luas baik dari dalam maupun luar negeri.
Situasi darurat masih berlangsung hingga laporan ini diterbitkan.
Pemadaman diperkirakan akan memakan waktu lebih lama karena intensitas api yang tinggi.
Pemerintah diminta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan tanggap darurat nasional.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok