Repelita Jakarta - Pakar telematika Roy Suryo kembali menjadi sorotan setelah ngotot mengungkapkan temuan seputar skripsi Presiden Joko Widodo.
Roy sebelumnya mengklaim bahwa skripsi Jokowi mengandung kejanggalan serius, termasuk tidak adanya nama dosen pembimbing yang tercantum.
Ia juga menyebutkan bahwa skripsi tersebut tidak memiliki lembar pengesahan dari dosen penguji, serta tanggal pengesahan yang dianggapnya tidak ada.
Namun, klaim Roy Suryo langsung dibantah oleh pihak Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menegaskan bahwa skripsi Jokowi lengkap dengan dokumen yang sah dan sesuai prosedur akademik.
Sigit menjelaskan bahwa selama proses akademik, semua prosedur telah dilakukan dengan benar, termasuk ujian skripsi, pelaksanaan KKN, dan kelulusan.
Ia juga menyampaikan bahwa skripsi asli Jokowi tersimpan dengan aman di perpustakaan fakultas dan dapat diperlihatkan kepada publik.
Menanggapi klaim Roy, Sigit menyebut bahwa seluruh bukti perjalanan akademik Jokowi dapat dibuktikan secara transparan.
Selain itu, Sigit juga menekankan bahwa ijazah asli Jokowi disimpan oleh yang bersangkutan, sedangkan UGM hanya menyimpan fotokopinya.
Roy Suryo, yang sebelumnya menjadi kontroversial karena menyoal sejumlah masalah publik, kini harus menghadapi kenyataan bahwa tudingan yang dilontarkannya tidak terbukti akurat.
Sejumlah pihak juga menyayangkan langkah Roy yang terlalu terburu-buru dalam membuat pernyataan tanpa memeriksa fakta secara menyeluruh.
Kasus ini semakin menarik perhatian publik, mengingat Jokowi adalah Presiden Indonesia yang memiliki pengaruh besar di tanah air.
Apakah klaim Roy Suryo ini bisa dianggap keliru, ataukah ada unsur lain yang perlu dikaji lebih dalam?
Pihak berwenang dan publik kini menantikan penjelasan lebih lanjut dari kedua belah pihak.
Transparansi dalam hal ini sangat diperlukan untuk menghindari spekulasi yang lebih jauh dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan dan pejabat publik.
Editor: 91224 R-ID Elok