Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan alasan di balik permintaan agar awak media meninggalkan ruangan saat ia memberikan sambutan dalam acara Town Hall Meeting Danantara di Jakarta Convention Center.
Menurut Prabowo, keputusan tersebut diambil karena ia hendak menyampaikan teguran kepada sejumlah direksi Badan Usaha Milik Negara yang hadir dalam acara tersebut.
"Saya sedang menegur banyak direksi-direksi BUMN yang hadir di sana," ujar Prabowo setelah acara.
Ia menambahkan bahwa teguran tersebut bersifat internal dan tidak untuk konsumsi publik.
Acara Town Hall Meeting Danantara dihadiri oleh ratusan direksi BUMN dan pejabat tinggi negara.
Sebelum Prabowo memberikan sambutan, Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, Rosan Roeslani, menyampaikan laporan mengenai capaian kinerja Danantara selama 180 hari terakhir.
Setelah itu, seluruh awak media diminta keluar dari ruangan sebelum Prabowo menyampaikan sambutannya.
Langkah ini menuai berbagai spekulasi di kalangan publik dan media.
Namun, Prabowo menegaskan bahwa keputusan tersebut murni untuk menjaga kerahasiaan dan efektivitas komunikasi internal pemerintah.
Danantara merupakan badan pengelola investasi yang dibentuk untuk mengelola aset dan investasi BUMN secara lebih efisien dan transparan.
Sejak diluncurkan, Danantara telah mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.
Prabowo menekankan bahwa Danantara harus transparan dan dapat diaudit oleh siapa pun untuk memastikan akuntabilitas dan kepercayaan publik.
"Danantara harus transparan dan bisa diaudit siapa pun," tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pembentukan Danantara adalah langkah strategis untuk meningkatkan dan mengoptimalkan investasi serta operasional BUMN.
Prabowo berharap bahwa dengan adanya Danantara, pengelolaan kekayaan negara dapat dilakukan secara lebih profesional dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok