Repelita Jakarta – Ketua Bidang Riset dan Advokasi Publik LBH-AP PP Muhammadiyah, Gufroni, mendapat sorotan tajam dari warga Muhammadiyah, Paman Nurlette.
Nurlette, yang juga mantan Ketua Presidium Sidang Muktamar DPP IMM, menilai sikap Gufroni yang menggiring Muhammadiyah membela kasus mafia tanah Charlie Candra sebagai langkah yang tidak bijak dan merendahkan marwah organisasi.
Menurut Nurlette, Gufroni telah melakukan kesalahan fatal dengan menggiring Muhammadiyah untuk membela mafia tanah berkedok korban kezaliman tanpa memahami riwayat kasus pemalsuan surat tanah yang dilakukan oleh Charlie Candra dan almarhum ayahnya di kawasan tersebut.
Ia menekankan bahwa kasus tersebut bukan tentang sengketa lahan, melainkan tentang pemalsuan surat tanah sejak tahun 1993 sesuai dengan bukti yang ada.
Lebih lanjut, Nurlette menyatakan bahwa kasus Charlie Candra yang dibela Gufroni tidak etis untuk dipertahankan.
Ia menilai bahwa jika Gufroni ingin membela kaum marjinal, seharusnya ia datang untuk advokasi dan membela hak-hak orang yang menjadi korban pemalsuan dokumen, bukan sebaliknya menggiring Muhammadiyah untuk mendukung mafia tanah.
Pernyataan Nurlette ini menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam mengambil sikap, terutama bagi organisasi sebesar Muhammadiyah, agar tidak terjebak dalam kasus yang dapat merusak citra dan marwah organisasi.
Kritik ini juga menjadi bahan refleksi bagi para pengurus dan anggota Muhammadiyah dalam menjaga integritas dan prinsip-prinsip organisasi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok