Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Israel Dikecam Usai Hapus Ucapan Duka untuk Paus Fransiskus, Netizen: Bahkan Kematian Tak Bisa Menyatukan Kita

 

Repelita Jakarta - Pemerintah Israel menuai sorotan setelah menghapus unggahan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus.

Ucapan itu sempat dibagikan melalui akun resmi Kementerian Luar Negeri Israel di platform X. Dalam unggahan tersebut tertulis, “Rest in peace, Pope Francis. May his memory be a blessing,” disertai foto Paus tengah berdoa di Tembok Barat, Yerusalem.

Namun unggahan itu tak bertahan lama. Beberapa jam kemudian, pernyataan belasungkawa itu dihapus tanpa disertai penjelasan resmi.

Langkah ini memicu kritik dari kalangan internal diplomatik Israel. Seorang diplomat menyebut penghapusan itu sebagai perintah tegas dari atasan, tanpa alasan yang jelas.

“Kami menerima perintah untuk menghapus tanpa penjelasan. Kami hanya disuruh hapus,” ujarnya.

Diplomat lain menyebut keputusan tersebut mencoreng citra Israel di mata publik internasional. “Kami tak hanya tidak memberi belasungkawa, tapi malah menariknya kembali. Itu terlihat buruk,” katanya.

Pihak Kementerian Luar Negeri Israel menyebut unggahan itu muncul akibat kesalahan teknis. Namun pernyataan itu tidak mampu meredam kritik.

Mantan Duta Besar Israel untuk Vatikan, Dror Eydar, turut angkat suara. Ia menyebut penghapusan itu sebagai sebuah kekeliruan. “Tidak semestinya ada pembalasan terhadap orang yang telah meninggal dunia,” katanya.

Presiden Israel, Isaac Herzog, justru menyampaikan belasungkawa resmi dan memuji Paus sebagai tokoh cinta kasih dan perdamaian.

Namun hingga kini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu belum memberikan pernyataan apapun terkait wafatnya Paus Fransiskus.

Beberapa netizen juga menyoroti langkah Israel itu. Seorang pengguna X menulis, “Jika tak suka kebijakannya semasa hidup, setidaknya hargai kepergiannya.”

Yang lain menyindir, “Bahkan kematian pun tidak bisa menyatukan kita. Sungguh ironis.”

Paus Fransiskus dikenal sebagai tokoh religius yang banyak menyuarakan keadilan sosial dan perdamaian global.

Ia juga kerap mengkritik kebijakan militer Israel, terutama dalam konflik di Gaza. Sikap ini diyakini menjadi alasan politis di balik penghapusan unggahan belasungkawa tersebut.

Insiden ini mempertegas keretakan diplomatik antara Israel dan Vatikan, serta menunjukkan sensitifnya relasi internasional yang dibalut oleh politik dan keagamaan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved