Repelita Jakarta – Pengunduran diri Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) pada 21 April 2025 mendapat perhatian serius dari anggota DPR RI.
Anggota Komisi II DPR RI, Ahmad Irawan, menyatakan bahwa posisi Kepala PCO harus diisi oleh sosok yang kompeten dan memiliki kedekatan kerja dengan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, pengganti Hasan Nasbi harus mampu menjalin komunikasi yang efektif dengan Presiden agar kebijakan pemerintah dapat disampaikan secara terintegrasi dan terkoordinasi kepada publik.
Ia juga menekankan bahwa tugas Kepala PCO tidak sebaiknya dirangkap oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang selama ini juga menjabat sebagai Juru Bicara Presiden.
Politikus Partai Golkar ini menilai bahwa Mensesneg memiliki tugas pokok dan fungsi tersendiri yang tidak seharusnya dicampuradukkan dengan tugas Kepala PCO.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, juga memberikan tanggapan serupa.
Ia menilai bahwa juru bicara kepresidenan haruslah sosok yang selalu berada di sekitar atau dekat dengan Presiden Prabowo Subianto.
Doli menambahkan bahwa hal ini penting agar komunikasi antara Presiden dan publik dapat berjalan dengan lancar dan efektif.
Keputusan pengunduran diri Hasan Nasbi ini menjadi sorotan publik, mengingat sebelumnya ia membantah isu pengunduran dirinya.
Pada 16 April 2025, Hasan menyatakan bahwa dirinya masih berkantor seperti biasa dan tidak ada rencana untuk mundur.
Namun, pada 21 April 2025, ia menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Prabowo melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra.
Dalam surat tersebut, Hasan menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama masa tugasnya dan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok