Repelita Jakarta –Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi sorotan publik setelah mengunggah video monolog pertama di kanal YouTube pribadinya, @GibranTV.
Video berdurasi sekitar 10 menit itu membahas topik bonus demografi dan tantangan generasi muda.
Namun, video tersebut menuai kritik tajam dari berbagai kalangan.
Sejak diunggah pada 19 April 2025, video itu telah ditonton lebih dari 867.000 kali.
Jumlah "dislike" mencapai 108.157, sementara "like" hanya 43.000.
Kolom komentar pun dipenuhi dengan sentimen negatif dari warganet yang mempertanyakan kredibilitas dan keseriusan Gibran dalam menyampaikan materi tersebut.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai Gibran berusaha keras memoles citra dirinya dari sosok yang nyeleneh menjadi pribadi yang cerdas dan visioner.
Menurutnya, video tersebut terkesan dipaksakan dan tidak sesuai dengan kapasitas Gibran sebagai Wakil Presiden.
Pengamat politik Adi Prayitno menyebutkan bahwa narasi yang disampaikan Gibran hanyalah daur ulang dari topik yang sudah sering dibahas oleh pemimpin sebelumnya.
Ia menilai Gibran tidak menyajikan perspektif baru yang signifikan dalam video tersebut.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, berpendapat bahwa video monolog Gibran bertujuan untuk menunjukkan bahwa Wakil Presiden tidak hanya berperan sebagai "ban serep".
Gibran ingin menunjukkan bahwa ia aktif dalam merespons isu-isu kekinian, terutama yang berkaitan dengan generasi muda.
Namun, upaya Gibran untuk tampil lebih serius melalui video monolog ini justru memperlihatkan tantangan yang dihadapinya dalam membangun citra sebagai pemimpin yang kredibel dan relevan di mata publik. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok