Repelita Jakarta – Elon Musk memutuskan untuk mundur dari keterlibatannya dalam pemerintahan Donald Trump. Langkah ini diambil setelah Tesla mengalami penurunan laba yang signifikan pada kuartal pertama tahun 2025.
Penurunan laba Tesla sebesar 71% berbanding tahun sebelumnya menjadi salah satu alasan Musk mengevaluasi kembali perannya di pemerintahan. Pendapatan Tesla turun menjadi $19,3 miliar, dengan penurunan penjualan kendaraan terutama di pasar utama seperti China dan California.
Musk sebelumnya menjabat sebagai penasihat di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang memiliki tujuan untuk mengurangi pengeluaran pemerintah. Kebijakan yang diterapkan, termasuk pemotongan anggaran untuk beberapa lembaga, menuai banyak kritik dan protes dari berbagai kalangan.
Dalam sebuah pernyataan, Musk mengungkapkan bahwa ia akan mengurangi keterlibatannya di DOGE menjadi satu hingga dua hari per minggu. Namun, Musk menegaskan bahwa dirinya tidak akan meninggalkan peran tersebut sepenuhnya. Ia akan lebih fokus pada upaya pemulihan Tesla dan mencurahkan lebih banyak waktu untuk pengembangan perusahaan.
Langkah ini juga dipengaruhi oleh peraturan yang membatasi masa jabatan pegawai pemerintah yang bersangkutan hingga 130 hari. Musk dijadwalkan akan mengakhiri masa jabatannya di DOGE pada akhir Mei 2025.
Meskipun demikian, Musk tetap berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah yang sejalan dengan visi Tesla. Ia menegaskan akan terus mendukung Trump dalam kapasitas yang berbeda di masa depan.
Keputusan ini menunjukkan perubahan signifikan dalam keterlibatan Musk dalam politik AS, yang sebelumnya dikenal sebagai pendukung utama Trump dalam kampanye pemilu 2024. Langkah ini juga mencerminkan upaya Musk untuk memisahkan urusan bisnis dan politik.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok