Repelita Jakarta – Pemakaman Paus Fransiskus yang dijadwalkan pada Sabtu, 26 April 2025, di Vatikan akan menjadi momen bersejarah yang dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bersama istrinya Melania, telah mengonfirmasi kehadirannya. Mereka menyatakan, "Melania dan saya akan pergi ke pemakaman Paus Fransiskus di Roma. Kami menantikan untuk berada di sana!" Selain itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz juga dipastikan hadir. Namun, Raja Charles III tidak akan hadir karena protokol kerajaan yang melarang raja yang sedang memerintah untuk menghadiri pemakaman. Sebagai gantinya, Pangeran William akan mewakili keluarga kerajaan Inggris.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga akan hadir, menunjukkan solidaritas internasional. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan hadir karena adanya surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional.
Dari Indonesia, Presiden ke-7 Joko Widodo diutus oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mewakili negara dalam upacara tersebut. Selain Jokowi, turut diutus Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Menteri Hukum dan HAM Natalius Pigai, serta mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Upacara pemakaman akan berlangsung di Alun-Alun Santo Petrus, di depan Basilika Santo Petrus, yang biasanya dipenuhi oleh ribuan orang. Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada usia 88 tahun akibat stroke, akan dimakamkan sesuai dengan keinginannya di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma.
Vatican telah menetapkan masa berkabung selama sembilan hari, yang akan berakhir pada 4 Mei 2025. Konklaf untuk memilih Paus baru diperkirakan akan dimulai antara 6 hingga 11 Mei 2025.
Momen ini tidak hanya menjadi penghormatan terakhir bagi Paus Fransiskus, tetapi juga menunjukkan persatuan dan solidaritas global dalam mengenang pemimpin spiritual yang telah banyak memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kemanusiaan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok