Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

2x Keberadaan Ijazah tanpa Bukti, Skripsi tanpa Legalisasi dan Syawalan tanpa Wiwi

 

Repelita Jakarta - Keberadaan ijazah tanpa bukti, skripsi yang tidak memiliki legalisasi, dan ketidakhadiran mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara syawalan keluarga alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi sorotan tajam publik belakangan ini.

Pada Rabu, 16 April 2025, tim dari TPUA (Tim Pembela Umat & Aktivis), yang terdiri dari Rizal Fadillah, Kurnia Tri Royani, dan Damai Hari Lubis, melakukan pertemuan langsung dengan Jokowi di kediamannya di Sumber, Solo. Pertemuan ini dilakukan setelah banyaknya desakan dari masyarakat yang mendesak agar Jokowi memberikan klarifikasi terkait ijazah resmi yang hingga kini tidak pernah diperlihatkan.

Selama pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit, ketiga wakil TPUA tersebut mengajukan pertanyaan mengenai keberadaan ijazah Jokowi, namun jawaban yang diberikan tak jauh berbeda dengan yang selama ini disampaikan oleh pihak-pihak yang mendampinginya. Jokowi menegaskan bahwa ia hanya akan menunjukkan ijazahnya jika diminta oleh pengadilan. Sikap tersebut dinilai menghindar dari transparansi, padahal dengan posisinya sebagai Dewan Pengarah Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang mengelola aset senilai US$ 900 miliar, Jokowi seharusnya tidak bisa lagi berlindung di balik hak privasi.

Sementara itu, sorotan tajam juga ditujukan kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) yang selama ini menjadi tempat Jokowi menempuh pendidikan. Pada Selasa, 15 April 2025, UGM sempat mengklaim bahwa mereka tidak dapat menunjukkan bukti keberadaan ijazah Jokowi, meskipun akhirnya skripsi tahun 1985 yang dipermasalahkan itu berhasil diverifikasi. Namun, skripsi tersebut penuh dengan kejanggalan, termasuk font yang tidak sesuai dengan standar akademik, serta lembar pengesahan yang tidak memuat tanggal dan tanda tangan dekan yang seharusnya valid.

Verifikasi lebih lanjut menunjukkan bahwa banyak kejanggalan dalam dokumen skripsi tersebut, termasuk ketidaksesuaian ejaan nama pembimbing dan dekan, serta ketiadaan tanda tangan dosen penguji. Hal ini memperkuat dugaan bahwa skripsi tersebut tidak layak untuk dianggap sah sebagai hasil dari proses akademik yang sesuai standar.

Lebih lanjut, dalam acara syawalan keluarga alumni UGM yang berlangsung baru-baru ini, Jokowi yang dijadwalkan hadir sebagai alumni, ternyata tidak tampak di antara para hadirin. Keabsahan statusnya sebagai alumni UGM kembali dipertanyakan oleh sejumlah pihak, bahkan sebagian alumni UGM menantang Jokowi untuk mengungkapkan fakta-fakta terkait perjalanan akademiknya di kampus tersebut.

Kesimpulannya, keberadaan ijazah yang belum diperlihatkan, skripsi yang penuh kejanggalan, dan ketidakhadiran Jokowi dalam acara syawalan alumni semakin menambah daftar pertanyaan yang belum terjawab terkait perjalanan akademik mantan Presiden ke-7 Indonesia ini.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved