Repelita Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik, Muhammad Said Didu, buka suara terkait pengakuan Presiden Prabowo yang mengatakan bahwa dirinya dipisahkan dengan mantan Presiden Jokowi.
Dalam cuitan di akun X miliknya, Said Didu menyinggung perihal rakyat yang meminta pertanggungjawaban atas dugaan kebohongan, keculasan, korupsi, dan nepotisme yang diduga dilakukan oleh Jokowi selama menjabat sebagai Presiden.
Said Didu menilai bahwa masalah tersebut telah merusak negara dan menyengsarakan rakyat. Ia juga mempertanyakan apakah keinginan rakyat tersebut dianggap oleh Presiden Prabowo sebagai upaya untuk memisahkan dirinya dengan Jokowi. "Apkh keinginan rakyat tsb yg Bpk anggap ingin pisahkan Bpk dg Jokowi?" tulis Said Didu di akun X-nya, @msaid_didu.
Sebelumnya, Presiden Prabowo mendapat sorotan publik usai mengaku belajar politik dari mantan Presiden Jokowi. Dalam video yang beredar di media sosial, Prabowo menyatakan bahwa dirinya tidak malu mengakui bahwa ia belajar politik dari Jokowi. Ia juga meminta agar tidak ada pihak yang menjatuhkan mantan Presiden yang sudah tidak menjabat.
"Jadi memang kalau politik ya saya belajar dari Pak Jokowi, nggak usah malu-malu lah. Kadang-kadang orang sudah nggak berkuasa mau dikuyu-kuyu, mau dijelek-jelekin," ujar Prabowo saat pidato di Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di Surabaya pada 10 Februari 2025.
Selain itu, Prabowo juga menyinggung adanya pihak yang mencoba untuk memisahkan dirinya dengan Jokowi, dan menyatakan bahwa hal tersebut hanya akan dijadikan bahan candaan. "Itu adalah kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia," tambahnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok