Repelita Jakarta - Aktivis Muhammad Said Didu mengungkapkan narasi mengenai perkembangan soal pagar laut Tangerang yang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Ia menyebutkan adanya upaya untuk membelokkan kasus yang sedang terjadi.
"Ada upaya pembelokan kasus," kata Didu dalam unggahannya di X, Rabu (12/2/2025).
Didu menilai bahwa pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pengembang Pantai Indah Kapuk (PIK)-2 kini tengah mencari kambing hitam dengan mengalihkan tuduhan ke Kepala Desa (Kades), yang disudutkan dengan tuduhan penipuan.
“Pelanggaran hukum pengembang PIK-2 yang diarahkan bahwa mereka adalah korban penipuan dari Kades,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa pengembang, dalam hal ini PT Agung Sedayu Group, merupakan penadah tanah yang terlibat dalam tindak pidana yang melibatkan surat palsu, intimidasi, serta tanah negara yang melibatkan laut dan pantai.
“Padahal faktanya pengembang tersebut adalah penadah tanah: surat palsu, hasil intimidasi, hasil kriminalisasi, tanah negara, dan laut/pantai,” tegasnya.
Sebelumnya, Kuasa Hukum PT Agung Sedayu Group, Muannas Alaidid, menanggapi isu yang berkembang dan menyebut Said Didu sebagai pihak yang dikaitkan dengan upaya untuk memisahkan dirinya dari Presiden Jokowi. Muannas juga mengangkat kasus sertifikat laut di Tangerang yang dikaitkan dengan Agung Sedayu Group.
“Misal fitnah ada sertifikat laut dikait-kaitkan ke Jokowi padahal tambak terabrasi,” ucap Muannas dalam unggahannya di X, Selasa (11/2/2025).
Muannas menyebutkan bahwa isu tersebut awalnya dimunculkan oleh Said Didu, yang dikenal sebagai loyalis Anies Baswedan.
“Dilempar semula oleh pendukung Anies yang gagal move on dimotori oleh Said Didu dan buzzernya di media sosial,” ucapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Didu berupaya membuat isu tersebut viral dengan harapan dapat dianggap sebagai kebenaran oleh masyarakat.
“Harapannya semua propaganda di medsos itu secara berulang-ulang yang viral akan dianggap orang nanti sebagai kebenaran. Waspada,” tambahnya.
Pernyataan Prabowo Subianto terkait hal ini disampaikan dalam acara Muslimat NU di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (10/2/2025). Prabowo menanggapi isu pemisahan dirinya dari Jokowi yang berkembang di media sosial.
“Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya sama pak Jokowi, lucu juga untuk bahan ketawa boleh. Jangan kita jangan ikut pecah belah, pecah belah. Itu adalah kegiatan mereka yang enggak suka sama Indonesia,” ujar Prabowo.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok