Gerakan 'Adili Jokowi', Rocky Gerung: Ekspresi Demokrasi yang Tak Bisa Dilarang

 

Repelita Jakarta - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai bahwa munculnya gerakan 'Adili Jokowi' yang digerakkan oleh sejumlah kelompok masyarakat merupakan bentuk ekspresi dalam negara demokrasi yang tidak bisa dilarang. Menurutnya, suara-suara yang menyerukan untuk mengadili Jokowi dalam beberapa waktu terakhir semakin meluas di berbagai daerah, baik melalui poster, grafiti, maupun media sosial.

"Kita nggak pernah tahu siapa yang memasang itu. Kalau kita tidak tahu, maka berarti ada yang tahu bahwa itu tidak perlu dilarang karena itu adalah ekspresi dari mereka yang menginginkan prosedur hukum diberlakukan pada Jokowi," kata Rocky Gerung dikutip dari kanal YouTube Deddy Sitorus Televisi, Rabu (12/2/2025).

Rocky menambahkan, seruan adili Jokowi bukanlah tindakan pidana, melainkan sebuah gagasan yang ingin menguji argumen publik dan mencegah terjadinya pembodohan di negeri ini.

"Poster Adili Jokowi itu datang dari keinginan publik untuk membersihkan republik dari kekaburan hukum yang tengah diberantas juga oleh ibu Megawati dan PDIP," tuturnya.

Rocky juga menyebut bahwa viralnya seruan tersebut masuk akal dan jika dilakukan survei tanpa pesanan, publik pasti menginginkan lebih banyak ide serupa.

"Saya yakin jika kita bikin survei hari ini, tapi bukan survei yang dipesan, pasti semua menginginkan supaya diperbanyak ide itu," sambung dosen Universitas Indonesia itu.

Di akhir penjelasannya, Rocky kembali menegaskan bahwa suara 'Adili Jokowi' bukanlah pidana, melainkan pelanggaran ketertiban karena mencoret dinding.

"Tapi suara itu datang dari nurani yang ingin membersihkan negeri," pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga