Repelita Jakarta - Mantan Menpora era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Roy Suryo, menuding Joko Widodo kerap menerapkan teori badut atau clown theory untuk menarik perhatian publik. Menurut Roy, mantan Presiden ke-7 RI itu sering melakukan tindakan-tindakan aneh demi menjaga eksistensinya di hadapan masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Roy dalam kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP dengan tema “Roy Suryo: Waspada Fufufafa Mau Menelikung Kekuasaan Presiden Prabowo” yang tayang pada Minggu. Ia menilai Jokowi masih gemar tampil di depan kamera meski telah lengser dari jabatan sebagai presiden.
“Jadi teori badut itu yang penting dia membuat orang perhatian, perkara ketawa atau tidak ketawa yang penting jadi pusat perhatian,” ujar Roy Suryo.
Lebih lanjut, Roy menuding beberapa kunjungan warga ke kediaman Jokowi di Solo adalah hasil rekayasa. Ia menyebut adanya indikasi bahwa tamu yang datang sudah dipasangi mikrofon sebelum pertemuan berlangsung.
“Ibu itu sudah pakai mik. Kamera sudah ada,” ucap Roy.
Roy juga menyinggung kegiatan touring motor gede (moge) yang dilakukan Jokowi beberapa waktu lalu. Menurutnya, hal itu turut mencerminkan bahwa Jokowi ingin terus menunjukkan dirinya sebagai presiden. Ia menyoroti adanya tulisan “RI 1” yang masih terlihat di motor Jokowi.
“Player-nya touring berangkat dari kediaman presiden. Bukan salah tulis, memang sengaja,” tambahnya.
Selain itu, Roy turut menyinggung Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang dinilainya memiliki sikap berlebihan atau alay. Ia menyebut Gibran dan Jokowi menggunakan cara-cara khas Solo yang sarat dengan elemen klenik.
“Dulu ada cerita ke seorang mantan menteri yang marah betul karena Mas Anies yang menerima keris Pangeran Diponegoro di Belanda,” jelas Roy.
Menurut Roy, semua aktivitas tersebut adalah bentuk upaya Jokowi bersama para pendukungnya, termasuk buzzer, untuk menjaga popularitas di mata masyarakat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok