Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Prabowo Dinilai Hanya Refocusing Anggaran, Dedi Kurnia Syah Soroti Kabinet Gemuk dan Program Tak Efisien

 Efisiensi Ala Prabowo Dinilai Bisa Rusak Tata Kelola Pemerintahan, Tak Sinkron dengan Gemuknya Kabinet

Repelita, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak sedang fokus pada efisiensi anggaran, melainkan hanya melakukan refocusing anggaran. Menurutnya, jika Prabowo benar-benar menginginkan efisiensi, seharusnya langkah pertama yang diambil adalah memangkas jumlah kementerian yang ada dalam kabinet.

Dedi berpendapat bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan saat ini tidak sejalan dengan ukuran kabinet yang semakin besar. Ia menyatakan bahwa efisiensi yang sedang dijalankan oleh Prabowo berpotensi merusak tata kelola pemerintahan. "Efisiensi itu tidak sinkron dengan struktur kabinet yang ia bentuk. Bagaimana mungkin bisa efisien jika postur kabinet bertambah sangat besar?" ujar Dedi.

Menurut Dedi, jika tujuan sebenarnya adalah efisiensi, maka Prabowo perlu melakukan evaluasi terhadap kementerian dan lembaga yang tidak diperlukan dan segera membubarkannya. "Jika tujuannya efisiensi, perlu menganulir kabinet yang gemuk, menghilangkan peluang tumpang tindih, menghilangkan kementerian yang tidak punya dampak terhadap pembangunan," tambahnya. Ia juga mengusulkan agar urusan non-pembangunan negara seperti perlindungan anak, perempuan, HAM, budaya, dan kependudukan dikembalikan ke otonomi daerah, karena menurutnya kementerian-kementerian tersebut tidak perlu berdiri sendiri.

Dedi juga menilai bahwa selain jumlah kementerian, Prabowo perlu mengevaluasi program-program prioritas yang membutuhkan anggaran besar. Salah satunya adalah program makan bergizi gratis (MBG), yang menurutnya menghabiskan biaya besar tetapi berpotensi tidak bertahan lama dan tidak berdampak signifikan. "Yang perlu dianggarkan lebih besar adalah kesejahteraan Guru, bukan makan murid, karena selama ini tidak ada bukti para murid kelaparan saat sekolah," kata Dedi.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved