Repelita Jakarta - Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, kembali menjadi sorotan publik setelah aksinya membagikan susu dan buku dalam kegiatan sosial.
Momen tersebut menimbulkan pertanyaan di kalangan netizen terkait tugas pokok dan fungsi (tupoksi) seorang wakil presiden. Dalam sebuah unggahan di media sosial, akun @narkosun menyoroti aktivitas Gibran yang lebih sering terlihat membagikan bantuan sosial (bansos) ketimbang menjalankan tugas pemerintahan lainnya.
Akun tersebut mempertanyakan apakah peran seorang wapres hanya sebatas aksi bagi-bagi susu dan buku. Unggahan ini didukung oleh berita yang menampilkan Gibran saat membagikan sembako di Surabaya. Selain itu, ia juga terlihat menghadiri pertunjukan barongsai di lokasi yang sama.
“Tupoksinya wapres tuh sebenarnya apa? Kok isinya kalau nggak bagi-bagi susu, ya bagi-bagi buku. Gitu aja terus sampai 2029,” tulis akun X @narkosun, dikutip AyoIndonesia.com pada Senin, 3 Februari 2025.
Unggahan tersebut memicu berbagai respons dari warganet. Banyak yang menyindir bahwa tugas wapres seharusnya lebih dari sekadar membagikan bantuan. Beberapa di antaranya bahkan mempertanyakan kapasitas Gibran dalam menghadapi tantangan politik yang lebih kompleks.
"Lhaaa iso ne cuma kuwiiiii. Wes laaah biar gitu ae ketimbang disuruh mikir nanti bubar negoro iki," tulis akun @Sup***.
"Nggak bakalan sanggup kalau disuruh mikirin negara," balas @Mla***.
"Jangan kaget tiba-tiba dia jadi presiden di 2029," tambah @HAP***.
"Percayalah 'Tim Sutradara Politik' Fufufafa ini belum bisa membuat giat politik selain hanya bagi-bagu susu, karena memang potensi Fufufafa hanya itu yang bisa ditampilkan sebagai daya tarik politik. Dialog dengan pemuda atau ke kampus mustahil, narsum ide-ide kebangsaan kosong parah," komentar akun @gus***.
Pertanyaan mengenai tugas pokok Wakil Presiden memang kerap muncul, terutama ketika Gibran Rakabuming lebih sering terlihat dalam kegiatan sosial daripada menjalankan fungsi pemerintahan yang strategis. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok