Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Refly Harun: Hanya Orang Dekat Kekuasaan yang Berani Bangun Pagar Laut 30 Kilometer di Tangerang

Kolase foto Relfy Harun dan penampakan pagar laut di perairan Tangerang - Pengamat politik menduga sosok artis yang disebut menjadi dalang atas pembangunan pagar laut di Tangerang adalah selebriti terkenal yang punya bisnis,

Repelita, Tangerang - Pengamat politik sekaligus pakar tata hukum tata negara, Refly Harun, mengungkapkan tiga ciri artis yang diduga sebagai dalang dari pembangunan pagar laut sepanjang 30 kilometer di perairan Tangerang, Banten.

Pagar laut tersebut sebelumnya disebutkan dimiliki oleh seorang artis terkenal. Refly menduga artis yang terlibat dalam pembangunan pagar laut itu pasti memiliki hubungan dekat dengan kekuasaan. "Kita bisa membayangkan kalau clue-nya adalah selebriti yang lagi booming, kemudian yang berbisnis, maka harus tambah yang dekat dengan kekuasaan pastinya," ujar Refly, seperti dikutip dari YouTube Channel-nya yang tayang pada Senin (13/1/2025).

Pagar laut misterius ini berada di pesisir Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten. Pagar tersebut merupakan bagian dari pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang membentang di perairan Tangerang. Refly juga menambahkan bahwa hanya orang yang dekat dengan kekuasaan yang berani melakukan tindakan seperti ini. "Karena yang seperti ini hanya orang yang dekat dengan kekuasaan yang berani melakukan ini," tegasnya.

Heru, seorang nelayan Pulau Cangkir, sebelumnya mengungkapkan bahwa dia mengetahui siapa sosok artis yang menjadi dalang dari pembangunan pagar laut tersebut. "Semua juga tahu itu, anak kecil juga tahu dalangnya, siapa lagi kalau bukan selebriti sekarang yang lagi booming," ungkap Heru, seraya tersenyum, dalam tayangan YouTube Wartakotalive pada Minggu (12/1/2025).

Heru mengaku terkejut saat pertama kali mengetahui adanya pemasangan pagar bambu di laut tersebut. Dia mengatakan tidak pernah ada pemberitahuan atau sosialisasi dari pemerintah daerah terkait proyek ini. "Kalau memang untuk budidaya di laut, itu ada spesifikasi masing-masing. Tapi pagar ini jauh dari harapan masyarakat," jelasnya.

Heru juga menambahkan bahwa pekerja yang terlibat dalam pembangunan pagar laut ini mendapatkan upah harian sekitar Rp100.000 hingga Rp125.000. "Kalau menurut taksiran upah, standar pekerja Tangerang Utara ini sekitar Rp100-125 ribu per hari," ujarnya.

Heru berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) segera mencabut pagar laut tersebut. "Harapan saya sih simpel, cabut lagi seperti semula. Ngapain ditunda-tunda kelamaan, 20 hari lagi ditunda, nanti masuk angin lagi enggak jadi lagi," katanya.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan, mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas pemasangan pagar laut tersebut. Daniel menegaskan bahwa pemasangan pagar itu melanggar aturan pemanfaatan ruang laut dan mengganggu aktivitas nelayan. "Ini harus menjadi perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam memastikan pemanfaatan ruang laut sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya.

Daniel juga mengungkapkan bahwa Komisi IV DPR RI akan memanggil KKP untuk meminta penjelasan terkait masalah ini dan mendesak pemerintah untuk menindak tegas pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan pagar laut tersebut. "Komisi IV mendorong agar pemerintah tegas menertibkan hal-hal semacam ini, agar tidak ada pihak-pihak yang merasa berkuasa di atas hukum yang berlaku," tegas Daniel.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved