Artis Terkenal Diduga Miliki Pagar Laut di Tangerang, Refly Harun Sebut Pelanggaran Alam

 

Repelita, Jakarta - Sosok pemilik dan penginisiasi pembangunan pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, masih menjadi misteri. Kini muncul informasi yang menduga bahwa pagar tersebut dimiliki oleh seorang artis. Hal ini diungkap oleh nelayan Pulau Cangkir, Heru.

Heru menyebutkan bahwa sosok selebriti tersebut sudah dikenal oleh warga setempat. "Wah semua juga tahu itu (dalang pemilik pagar laut), anak kecil juga tahu dalangnya, siapa lagi kalau bukan selebriti sekarang yang lagi booming," ujarnya.

Pakar Hukum Tata Negara dan pengamat politik Refly Harun memberikan tanggapan terkait pernyataan Heru tersebut. Refly menyatakan bahwa pembangunan pagar laut tersebut adalah pelanggaran karena laut dan kekayaan alam seharusnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk kemakmuran rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi. "Buat apa laut dipagari? Kalau seandainya itu untuk menahan pasir agar tidak dibawa lagi ke laut, tujuan akhirnya adalah reklamasi," ungkap Refly.

Refly juga menyinggung dugaan pemilik pagar laut tersebut yang merupakan seorang selebriti. "Ini bukan tentang orang, bukan tentang siapapun, tetapi ini tentang bernegara," tegasnya. Ia juga mengkritik kemungkinan seorang selebriti bisa memiliki laut di Indonesia, padahal laut adalah milik negara dan rakyat Indonesia.

Refly menambahkan bahwa jika pengusaha seperti selebriti itu memiliki akses dekat dengan kekuasaan, ia akan terus mengejar target dalam bisnisnya. "Biasanya kalau pengusaha seperti ini kejar target seiring dengan kekuasaan yang dia punya," tambahnya.

Sementara itu, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengonfirmasi bahwa pagar laut berbahan bambu tersebut dipasang tanpa izin dan sudah merugikan nelayan setempat. Direktur Perencanaan Ruang Laut KKP, Suharyanto, menyatakan bahwa pagar laut tersebut telah disegel.

Pihak KKP akan melanjutkan investigasi untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas pembangunan pagar laut tersebut. Jika terbukti, KKP akan segera membongkarnya. "Kami akan memberikan peringatan dan langkah-langkah awal sebelum pembongkaran," ujar Pung Nugroho Saksono, Direktur Jenderal PSDKP KKP.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga