Prabowo Alihkan Anggaran IKN untuk Program Makan Bergizi Gratis, Rocky Gerung: Ambisi Besar Jokowi Batal

 

Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk memangkas anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dan mengalihkan dana tersebut untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Keputusan ini merupakan bagian dari janji kampanye Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Langkah ini juga menandai perubahan arah kebijakan pemerintah yang lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat, ketimbang melanjutkan proyek-proyek besar yang sempat digadang-gadang oleh pemerintahan Jokowi.

Pengamat politik Rocky Gerung menilai langkah Prabowo ini sebagai upaya realistis dalam mengatasi keterbatasan anggaran negara. Ia berpendapat bahwa proyek-proyek besar yang membutuhkan dana besar perlu dikaji ulang agar tidak membebani keuangan negara dan lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat.

“Anggaran adalah batas dari ambisi politik. Prabowo harus mengorbankan beberapa proyek infrastruktur yang dulu digadang-gadang untuk diteruskan,” ujar Rocky dalam kanal Youtube-nya pada Jumat, 17 Januari 2025.

Rocky juga menyoroti dampak pemangkasan anggaran ini terhadap ambisi Jokowi yang berusaha menjadikan IKN sebagai warisan simbolis. Menurutnya, dengan keputusan Prabowo ini, realisasi IKN akan tertunda hingga puluhan tahun ke depan.

“Mungkin butuh 50 tahun lagi untuk menyelesaikan IKN,” kata Rocky.

Lebih lanjut, Rocky mengkritik kebijakan pembangunan infrastruktur era Jokowi yang dianggap lebih mengutamakan pencitraan politik daripada kebutuhan rakyat. Ia menyebut proyek-proyek besar seperti IKN dan infrastruktur masif lainnya justru membebani anggaran negara dan mengarah pada kegagalan ekonomi.

“Bangsa ini terlantar karena presiden ingin membangun ‘menara Babel’-nya sendiri. Akhirnya, infrastruktur ini yang membangkrutkan negara,” tegas Rocky.

Keputusan Prabowo untuk mengalihkan dana pembangunan IKN ke program MBG dianggap sebagai langkah yang lebih pro-rakyat. Namun, langkah ini juga membuka potensi perdebatan politik, mengingat proyek infrastruktur seperti jalan tol dan pelabuhan selama ini menjadi simbol pembangunan masa pemerintahan Jokowi.

Rocky melihat momen ini sebagai kesempatan untuk mengevaluasi kembali manajemen keuangan negara dan memprioritaskan kesejahteraan rakyat di atas ambisi besar pembangunan infrastruktur.

“Kita perlu memastikan bahwa ambisi-ambisi besar Jokowi akhirnya batal,” tuturnya.

"Dan ini mungkin menjadi pelajaran penting bagi Jokowi, bahwa kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama," pungkas Rocky. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga