Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pemecatan Pegawai Kemendikti Saintek oleh Satryo Soemantri Brodjonegoro Picu Demo dari Anak Buahnya

 Pecat Pegawai, Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Didemo Anak Buahnya

Repelita Jakarta - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menghadapi protes keras dari para pegawai setelah melakukan pemecatan sepihak terhadap salah satu pegawai, Neni Herlina. Pemecatan ini tidak disertai dengan surat keputusan resmi, melainkan dilakukan secara verbal, yang membuat Neni kebingungan dan takut apakah harus tetap bekerja atau tidak di kantor.

Aksi protes pun dilakukan oleh para pegawai Kemendikti Saintek yang mengenakan pakaian serba hitam dan membawa spanduk yang berisi kecaman terhadap pemecatan tersebut. Salah satu spanduk bertuliskan, "Kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk keluarga, bukan babu keluarga," sementara spanduk lain menyuarakan, "Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!"

Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek, Suwitno, menjelaskan bahwa pemecatan terhadap Neni Herlina terjadi pada Jumat (17/1/2025) akibat adanya kesalahpahaman. "Mungkin ada kesalahpahaman di dalam langkah tugas dan itu menjadi fitnah atau su'uzon. Bahwa ini Ibu Neni menerima sesuatu padahal dia tidak melakukannya," kata Suwitno saat ditemui di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta, Senin (20/1/2025).

Neni sendiri mengungkapkan bahwa ia memang ditugaskan untuk mengerjakan tugas rumah tangga Kemendikti Saintek. Pemecatan bermula setelah Neni meletakkan meja di ruang kerja Prof. Satryo. Namun, menurut istri Prof. Satryo, meja tersebut harus dipindahkan. Neni yang tidak mengetahui hal tersebut mengikuti instruksi dari sekretaris yang kini sudah dipecat. "Karena waktu itu ke kantor, habis pelantikan beres-beres, kata sekretaris yang sekarang sudah dipecat itu bilang kayak gitu (pindahkan meja)," ujar Neni.

Akibatnya, Neni dipanggil oleh Prof. Satryo dan dimarahi. Ia bahkan diancam dengan pemecatan jika melakukan kesalahan yang sama. Pada akhirnya, pemecatan itu terjadi pada Jumat (17/1/2025), namun tanpa disertai surat keputusan yang sah. Neni mengaku dipermalukan di depan staf-staf dan anak magang, membuatnya semakin bingung mengenai status pekerjaannya. "Enggak ada SK-nya juga. Cuman maksudnya sudah keterlaluan aja di depan anak magang, di depan staf-staf saya, gitu. Mempermalukan saya kan," tuturnya.

"Saya disuruh ke dikdasmen pokoknya, keluar ke dikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah). Bawa barang-barang kamu," tambah Neni.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved