"Pagar Laut Tiba-tiba Diklaim Warga, Said Didu Bilang Pelaku Pasang Bemper, Jhon Sitorus: Pembodohan Publik?"

 

Repelita, Tangerang - Pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di Laut Pantai Utara (Pantura), Tangerang, Banten, tiba-tiba diklaim dibangun oleh warga setempat. Pengakuan ini disampaikan oleh Jaringan Rakyat Pantura (JRP), namun hal ini menimbulkan keraguan publik.

Pemerhati Sosial dan Politik, Jhon Sitorus, menilai pengakuan tersebut sebagai bentuk pembodohan publik. Ia mempertanyakan, bagaimana mungkin warga bisa secara sukarela membangun pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di atas lahan yang bukan miliknya.

“Pembodohan Publik? Warga mana yang mampu secara sukarela membangun pagar laut sepanjang 30,16 Km? Warga mana yang secara sadar membangun pagar bambu di lahan yang bukan miliknya?” ujar Jhon Sitorus melalui akun X pribadinya pada Minggu, (12/1/2025).

Jhon juga menyoroti sikap pemerintah yang seolah takut untuk mengusut keberadaan pagar laut yang dianggap misterius ini. “Kenapa seolah-olah saling lempar batu begini? Siapa yang ditakutkan oleh Negara sebesar ini?” tambahnya.

Sementara itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, juga menilai bahwa pelaku yang terlibat dalam proyek ini hanya memasang bemper untuk dikorbankan. “Sepertinya sudah ada yang ‘dipaksa’ pasang badan nih. Penegak hukum tinggal menangkap orang ini karena kegiatan tersebut jelas melanggar UU. Cara kerja mereka di PIK-2 selalu seperti ini - pasang bemper untuk dikorbankan,” ungkap Said Didu.

Sebelumnya, Koordinator JRP Sandi Martapraja menyatakan bahwa pagar laut tersebut dibangun secara swadaya dengan tujuan mitigasi bencana tsunami dan abrasi. Ia menjelaskan, jika kondisi tanggul laut baik, area di sekitar pagar bambu bisa dimanfaatkan untuk tambak ikan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga