Repelita Jakarta - Anggota DPD Alfiansyah Komeng melontarkan candaan terkait pembangunan pagar laut yang membentang di perairan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bekasi. Pagar yang disebut-sebut memiliki panjang lebih dari 30 km di Tangerang dan 8 km di Bekasi itu menimbulkan polemik di kalangan anggota dewan.
Polemik ini bermula ketika anggota DPD asal Banten, Ali Alwi, menyebut bahwa pihak yang memasang pagar laut tersebut merupakan orang yang serakah. "Jadi kalau orang serakah itu dia bagaimana penguasaan fisik itu dilakukan dulu. Awalnya pagarnya pagar bambu, tapi lihat nanti sebentar lagi jadi pagar beton," ujar Alwi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Alwi mengungkapkan kecurigaannya bahwa pagar laut tersebut tidak dibangun secara mandiri oleh warga, apalagi pagar di Tangerang yang memiliki panjang lebih dari 30 km.
"Mau direklamasi atau mau di-apa kita enggak tahu. Yang jelas ini adalah keserakahan, tapi nanti kalau sudah terlalu serakah nanti kayak Los Angeles hehehe," katanya, menambahkan candaan mengenai kemungkinan pagar tersebut akan berkembang lebih jauh.
Sementara itu, Komeng yang berada di samping Alwi turut memberikan komentar terkait masalah pagar laut tersebut. Ketika ditanya, Komeng berseloroh bahwa seharusnya ada kerja sama dengan perusahaan teralis agar semua pihak bisa mendapat keuntungan. "Itu harusnya ada kerja sama dengan perusahaan teralis. Jadi enak semuanya kerja, yang mager dapat duit, yang dipager juga dapat duit," ujarnya, disambut tawa oleh anggota DPD lainnya.
Polemik terkait pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di pesisir utara Kabupaten Tangerang ini kian memanas. Hingga kini, identitas pemilik pagar tersebut masih belum jelas. Pengembang kawasan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2 dengan tegas membantah keterlibatannya dalam pembangunan pagar bambu tersebut. Sementara itu, Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Tangerang mengklaim bahwa pembangunan pagar tersebut dilakukan melalui swadaya masyarakat setempat.
Selain itu, pagar laut misterius kini juga ditemukan di perairan Kabupaten Bekasi, menambah spekulasi mengenai keberadaan dan tujuan dari pagar-pagar tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok