
Repelita Jakarta - Israel telah mengusulkan untuk mentransfer senjata buatan Rusia yang disita oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Lebanon, atau dari musuh lain, ke Ukraina.
Kedutaan Besar Ukraina di Israel mengumumkan hal tersebut melalui halaman Facebook resminya. Duta Besar Ukraina untuk Israel, Yevhen Korniychuk, bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Sharren Haskel, pada hari Selasa, 21 Januari 2025 waktu setempat.
Dalam pertemuan itu, Duta Besar Korniychuk menyampaikan terima kasih kepada Israel atas tawaran untuk menyediakan senjata yang disita. "Inisiatif ini akan menjadi langkah penting dalam mengakui ancaman bersama yang dihadapi kedua negara. Pihak Ukraina menyampaikan harapan akan solusi positif untuk masalah ini," tulis Kedutaan Besar Ukraina di Facebook.
Beberapa senjata yang ditawarkan kepada Ukraina disita dari pangkalan bawah tanah Hizbullah di Lebanon selatan pada akhir tahun 2024. Pangkalan tersebut, yang digunakan sebagai pusat komando, berisi senjata buatan Rusia seperti roket, senapan, dan peralatan lainnya.
Pertemuan tersebut juga membahas masalah kerja sama militer antara Iran dan Rusia, yang dipandang Ukraina dan Israel sebagai ancaman terhadap keamanan nasional mereka. Kedua pihak membahas cara untuk mengatasi masalah ini dan peluang untuk memperkuat hubungan, termasuk kerja sama ekonomi, kemanusiaan, dan konsuler.
Hubungan Israel dan Ukraina sendiri diketahui semakin baik dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan Desember 2024, Duta Besar Israel untuk Ukraina, Michael Brodsky, mengatakan bahwa hubungan kedua negara telah tumbuh dan terjalin saling pengertian. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok