Jakarta, 10 Desember 2024 - Video Miftah Maulana yang mengklaim dirinya sebagai keturunan Prabu Brawijaya menjadi viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun X @VMbelink, Miftah menyebutkan dalam sebuah acara pengajian bahwa ia merupakan keturunan kedelapan belas dari Prabu Brawijaya dan keturunan ketujuh belas dari Raden Patah Demak.
Namun, klaim tersebut mendapat bantahan dari Harry Sofian, seorang arkeolog dari BRIN. Melalui akun X @harrysofian, Harry membantah adanya tokoh bernama Prabu Brawijaya dalam sejarah bangsa Indonesia. Menurut Harry, Brawijaya adalah tokoh fiktif yang hanya muncul dalam kisah Babad Tanah Jawa, yang otentifikasinya sebagai sejarah masih diragukan.
"Nama Brawijaya tidak ada dalam prasasti dan naskah lain tetapi hanya muncul di legenda rakyat dan Babad Tanah Jawa," tegas Harry Sofian.
Harry menjelaskan bahwa dalam Prasasti Yupa abad ke-4 Masehi yang ditemukan di Muara Kaman, Kutai, disebutkan tentang sosok Mulawarman. Mulawarman disebut sebagai anak dari Aswawarman dan cucu dari Kudungga, yang legitimasi kekuasaannya tercermin melalui penemuan prasasti tersebut.
Menurut Harry, klaim Miftah tentang keturunan raja sebenarnya merupakan cara untuk mendapatkan legitimasi dalam struktur sosial budaya. Banyak individu berlomba-lomba mengaku sebagai keturunan tokoh terkenal untuk menempatkan diri dalam posisi sosial yang lebih tinggi.
"Catatan arkeologi telah banyak merekam budaya manusia. Manusia membutuhkan legitimasi untuk mendukung dan mendudukkan namanya dalam struktur sosial budaya masyarakat, makanya banyak orang-orang berlomba-lomba mengaku keturunan orang-orang terkenal," pungkas Harry.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok