Repelita, Jakarta 20 Desember 2024 - Pengamat Psikologi Politik dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Moh Abdul Hakim, menilai pemecatan Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dilakukan pada waktu yang tepat. Hakim mengatakan bahwa jika pemecatan dilakukan sebelum Pemilu 2024 selesai, langkah tersebut berisiko tinggi bagi PDIP.
"Memecat tokoh seberpengaruh Pak Jokowi, apalagi ditambah dengan dua anaknya, Gibran dan Bobby, serta orang-orang di sekitar mereka, adalah langkah politik yang punya risiko tinggi," ujar Hakim dalam program Overview Tribunnews, Rabu (18/12/2024).
Menurut Hakim, survei menjelang lengsernya Jokowi sebagai Presiden menunjukkan tingkat persetujuan yang masih sangat tinggi, di angka 75 persen. Hakim menilai PDIP perlu berhitung matang terkait dampak pemecatan terhadap Pilkada, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Setelah melewati Pilkada, momen ini menjadi tepat, karena tidak ada lagi even elektoral dalam waktu dekat, sehingga efek negatif dari pemecatan bisa dimitigasi," jelas Hakim.
Hakim juga mengungkapkan bahwa pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby tidak menimbulkan reaksi yang terlalu besar di masyarakat. Ia menyebut bahwa isu yang kini lebih menarik perhatian adalah bagaimana hubungan antara PDIP dan Jokowi akan berkembang ke depannya.
Sebelumnya, PDIP telah resmi memecat Jokowi, Gibran, dan Bobby pada Senin (16/12/2024). Pemecatan ini diumumkan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun. Dalam pengumumannya, Komarudin menjelaskan bahwa Jokowi, Gibran, dan Bobby dilarang untuk berkegiatan atau menjabat atas nama PDIP.
Jokowi mengaku menghormati keputusan pemecatan tersebut dan menegaskan bahwa dirinya tidak dalam posisi membela atau memberikan penilaian atas keputusan tersebut. "Keputusan itu sudah terjadi," ujar Jokowi di kediamannya di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (17/12/2024).
Gibran, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden, juga menyatakan bahwa dirinya menghormati keputusan partai dan akan lebih fokus pada tugasnya mendampingi Presiden Prabowo Subianto. "Untuk saat ini saya pribadi akan lebih fokus untuk membantu Bapak Presiden Prabowo," ujar Gibran.
Bobby Nasution, yang kini menjadi anggota Partai Gerindra, juga menyikapi pemecatan dengan santai. Ia menyatakan bahwa hubungan dirinya dengan PDIP tetap baik. "Politik nanti," ujar Bobby di Medan, Sumut. Meski dipecat dari PDIP, Bobby menegaskan bahwa ia tetap menjaga silaturahmi dengan kader PDIP lainnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
