Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dilakukan Gus Miftah, Apa Hukum Guyonan Pakai Kata Kasar dan Saru saat Dakwah? MUI Bilang Begini

 Dilakukan Gus Miftah, Apa Hukum Guyonan Pakai Kata Kasar dan Saru saat Dakwah? MUI Bilang Begini

Jakarta, 11 Desember 2024 - Hinaan yang dilakukan Miftah Maulana alias Gus Miftah terhadap seorang penjual es teh asongan dalam salah satu sesi pengajiannya menuai reaksi dari berbagai kalangan. Tak terkecuali Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang turut memberikan tanggapan terkait insiden tersebut.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan tvOneNews, Wakil Sekretaris Komisi Dakwah MUI Pusat, KH. Nur Hayyid, S.Ag, menyayangkan kesalahan yang dilakukan Gus Miftah.

"Beliau sudah menjadi wasilah turunnya hidayah Allah, sehingga beberapa saudara kita menjadi mualaf, itu tiba-tiba hilang karena kesalahan ini. Kita harus fair," ujar KH. Hayyid.

KH. Hayyid menjelaskan bahwa humor dalam dakwah memang bisa menjadi salah satu cara untuk mencairkan suasana dan menjaga fokus jemaah. Namun, guyonan yang disampaikan harus tetap dalam koridor yang tidak merendahkan atau menghina pihak lain.

"Guyonan yang biasa dalam tradisi pengajian akbar, terutama di kalangan Nahdlatul Ulama, menjadi ciri khas tersendiri selama tidak sampai pada melecehkan orang lain, menghina orang lain, atau memberikan efek negatif," lanjutnya.

Ia menegaskan, humor dalam dakwah yang relevan dengan pesan agama tetap diperlukan, tetapi harus dihindari guyonan yang melewati batas hingga dianggap sebagai penghinaan. "Ketika guyonannya sudah keluar dari pesan-pesan dakwah, tentu ini menjadi introspeksi bagi kita semua. Gus Miftah sudah menyadari ada guyonan yang menjadi ciri khas beliau, saya kira jangan sampai hilang, biarkan saja, tapi jangan cross border," tandasnya.

Insiden ini memicu diskusi di media sosial, dengan banyak warganet mengomentari dan memberikan kritik terhadap gaya dakwah Gus Miftah yang dinilai sering melibatkan kata-kata kasar atau guyonan yang dianggap tidak pantas.

Beragam reaksi dari warganet muncul, mulai dari kritik hingga sindiran tajam. "Dakwah apaan, kok malah lelucon kayak gitu. Efeknya malah jadi hinaan," tulis salah satu netizen.

Yang lainnya menambahkan, "Kalau dakwah harus santun, apalagi kalau membawa nama agama. Jangan sampai dakwah justru menciptakan fitnah baru."

Meski demikian, ada juga pihak yang tetap mendukung Gus Miftah dengan catatan agar gaya dakwahnya lebih diperhatikan di masa mendatang.(*)

Editor: 91224 R-ID: Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved