Granat Rakitan Ditemukan di Pos Kamling, Warga Diminta Waspada
Granat aktif ditemukan di sebuah pos kamling di Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, pada Minggu malam (17/11/2024), memicu kekhawatiran warga setempat.
Penemuan granat tersebut langsung ditangani oleh tim penjinak bahan peledak (jibom) dari Korps Brimob Mabes Polri. Pada Senin (18/11), tim tersebut melakukan disposal atau peledakan terkendali untuk mengamankan situasi.
Kapolsek Tamansari, Iptu Jajang, mengungkapkan bahwa hasil analisis awal menunjukkan granat tersebut merupakan granat rakitan. "Granat ini bukan granat standar militer, tetapi granat rakitan yang ditemukan untuk pertama kalinya di Indonesia," ujarnya, Senin (18/11).
Polisi memastikan bahwa granat ini tidak menggunakan bahan dan desain standar militer. Casing granat terbuat dari fiber plastik keras, sementara bahan peledak di dalamnya berupa butana cair, yang dikenal mudah terbakar dan memiliki daya ledak tinggi.
"Granat ini berisi material seperti sekrup baja ringan dan gotri atau BB bullet, yang menambah potensi bahaya saat meledak," jelas Jajang. Granat militer biasanya menggunakan bahan peledak jenis C4, sementara granat ini memanfaatkan bahan bakar yang lebih umum.
Setelah disposal dilakukan di lahan kosong dekat lokasi penemuan, serpihan granat dikumpulkan dan diamankan untuk keperluan investigasi lanjutan oleh tim ahli. "Sisa hasil peledakan sudah kami serahkan ke Brimob Mabes Polri untuk dianalisis lebih detail," kata Jajang.
Penemuan granat rakitan ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, terutama karena lokasi penemuan berada di area pemukiman. Jajang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan temuan mencurigakan ke pihak berwenang.
"Kami terus menyelidiki asal-usul granat ini dan apakah ada kaitannya dengan potensi ancaman keamanan di wilayah Bogor," ujarnya.
Sementara itu, langkah pencegahan juga dilakukan dengan meningkatkan patroli keamanan di wilayah Tamansari untuk memastikan tidak ada bahan berbahaya lain yang tersembunyi. Polisi berharap investigasi ini dapat mengungkap sumber granat dan mencegah insiden serupa di masa mendatang.(*)