Lihat Langsung Dokumen Gelar Perkara tapi Tak Boleh Pegang, Roy Suryo Semakin Yakin Ijazah Jokowi Palsu

Repelita Jakarta - Roy Suryo tetap mempertahankan keyakinannya bahwa ijazah sarjana Joko Widodo palsu meskipun telah menyaksikan langsung dokumen tersebut dalam gelar perkara di Markas Polda Metro Jaya pada Senin 15 Desember 2025.

Pendapatnya yang menyebut probabilitas pemalsuan mencapai 99,9 persen tidak bergeser sedikit pun setelah pengamatan langsung di hadapan penyidik.

“InsyaAllah, hasil dari kami tentang 99,9 persen palsu itu tidak berubah, tidak bergeser satu mili pun,” ujar Roy Suryo kepada awak media usai kegiatan.

Keraguan semakin kuat terutama karena kondisi pas foto yang terlihat terlalu tajam dan baru untuk sebuah dokumen yang seharusnya telah berusia lebih dari empat dekade.

“Saya dengan lantang dan tegas mengatakan, saya sangat ragu bahwa itu usianya lebih dari 40 tahun. Terlalu tajam, terlalu baru barang itu, sebagai sebuah foto yang dicetak dengan kertas foto di tahun 80-an,” katanya.

Ia membandingkan dengan ijazah Dr Rismon Sianipar yang usianya hanya sekitar dua puluh tahunan, namun sudah mulai menunjukkan tanda pudar yang alami.

“Bahkan, ijazah Dr Rismon sendiri, yang usianya baru sekitar 20 tahunan kira-kira, 23 tahun, itu pun sudah mulai memburam. Ya, ini masih sangat tegas dan jelas,” sambungnya.

Roy menyatakan ketidakpuasannya terhadap proses gelar perkara karena pembatasan akses yang sangat ketat terhadap dokumen tersebut.

“Kami tidak boleh memegang, bahkan mengintip untuk melihat ketebalan kertasnya saja tidak boleh,” keluhnya.

Selain pas foto, ia juga mencurigai kualitas cetakan logo Universitas Gadjah Mada yang tampak terlalu sempurna tanpa cacat alami.

“Ini tidak ada bleber-nya sama sekali. Jadi kayak di-print dengan kualitas tinta baru yang kemudian tuh clear banget,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Roy menemukan ketidaksesuaian dalam pola pencetakan antara elemen teks dan logo bila dibandingkan dengan dokumen pembanding lainnya.

“Yang jelas, pada ijazah yang ditunjukkan tadi, tetap berbeda dengan contoh atau perbandingan ijazah yang lainnya,” pungkas Roy.

Keyakinannya justru semakin menguat setelah pengamatan terbatas tersebut, meskipun dokumen telah diperlihatkan secara langsung dalam forum resmi.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga