Repelita Jakarta - Kehadiran Titik Haryanti di ruang persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis, 23 Oktober 2025, menghadirkan suasana haru yang mendalam.
Titik Haryanti dikenal sebagai ibu angkat Ammar Zoni, aktor sekaligus mantan suami Irish Bella.
Usai bercerai dengan Irish Bella, Ammar Zoni kembali tersandung kasus narkoba untuk keempat kalinya.
Kasus terbaru itu terjadi ketika Ammar masih menjalani masa hukuman di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, sebuah lembaga pemasyarakatan berpengamanan tinggi yang berdiri sejak 1918 dan menampung tersangka maupun terdakwa selama proses hukum.
Ammar Zoni yang kini ditahan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, mengikuti sidang perdana kasus narkobanya secara daring.
Pulau Nusakambangan dikenal sebagai lokasi sejumlah Lembaga Pemasyarakatan berkeamanan tinggi dan termasuk wilayah administratif Kabupaten Cilacap.
Selama sidang online, suasana menjadi haru ketika Titik Haryanti menyapa Ammar Zoni, membuat ruang sidang seketika hening.
Dokter Kamelia, yang hadir mendampingi Ammar, mengungkap sosok Titik Haryanti yang telah merawat dan mendampingi Ammar sejak awal kasus narkoba menimpa aktor tersebut.
Menurut Kamelia, Titik Haryanti adalah sosok ibu angkat yang selalu mengurus Ammar secara penuh perhatian.
Di kesempatan lain, Titik Haryanti menjelaskan bahwa dirinya telah lama berkecimpung dalam bidang penyembuhan kecanduan narkoba sejak 1998, dengan keahlian di bidang bimbingan dan konseling.
Kesediaan Titik menjadi ibu angkat Ammar lahir dari permintaan Ammar sendiri dan motivasi tulus untuk membantu pecandu narkoba seperti dirinya agar bisa sembuh.
Ia menegaskan bahwa dukungannya bukan hanya untuk Ammar, tetapi juga selaras dengan program presiden untuk menciptakan Indonesia bebas narkoba.
Fakta terbaru menunjukkan Ammar Zoni tidak mengedarkan narkoba di lapas.
Yang terjadi adalah razia rutin di Rutan Salemba menemukan satu linting ganja di kamar yang ditempati Ammar dan enam tahanan lainnya.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, menegaskan kasus ini bukan peredaran narkoba, melainkan hasil penggeledahan rutin.
Kasus itu bermula pada Januari 2025, saat petugas Rutan Salemba melakukan inspeksi mendadak bulanan.
Hasil penggeledahan menemukan satu linting ganja di kamar Ammar Zoni.
Setelah itu, Ammar diperiksa secara intensif dan dipindah ke sel khusus selama 40 hari, kemudian kasusnya dilimpahkan ke Polsek Cempaka Putih.
Mashudi menyebut kemungkinan narkoba itu masuk karena kunjungan dan kelalaian petugas yang berjaga.
Sebelumnya, Ammar sempat disebut mengedarkan narkoba jenis sabu dan tembakau sintetis di Rutan Salemba bersama lima tahanan lain.
Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Fatah Chotib Uddin, menyatakan berkas perkara Ammar dan lima tersangka lain telah lengkap dan diserahkan ke jaksa penuntut umum pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Dari penyidikan Polsek Cempaka Putih, narkoba dikirim dari luar melalui Andre, yang berstatus buron, dan disalurkan lewat perantara bernama Asep.
Ammar kemudian menyimpan narkoba untuk didistribusikan kepada tahanan lain.
Petugas menemukan beberapa paket sabu dan ganja sintetis disembunyikan di bagian atas ruangan tahanan.
Ammar Zoni membantah tuduhan menjadi pengedar narkoba melalui surat yang disampaikan kepada Ustaz Derry Sulaiman.
Dalam surat itu, Ammar menegaskan bahwa dirinya bukan bandar maupun pengedar narkoba dan sedang berusaha menjalani masa pembinaan dengan baik.
Ia menyebut kuasa hukum John Matias akan menjelaskan kronologi versi dirinya terkait kasus tersebut.
Ammar juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada mereka yang masih mendoakan dan mendukungnya, termasuk kekasihnya, Dokter Kamelia.
Ia berharap kebenaran segera terungkap dan dirinya dapat memperbaiki diri selama masa pembinaan di Nusakambangan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
