
Repelita Jakarta - Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, menilai saat ini merupakan momentum tepat bagi aparat penegak hukum untuk memeriksa mantan Presiden Joko Widodo terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
Syahganda menyebut proyek ini sejak awal penuh kejanggalan, terutama dari sisi geopolitik dan kebijakan ekonomi yang dinilai sangat dipengaruhi kepentingan Cina.
Ia menekankan pentingnya memperhatikan keputusan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak akan menanggung utang kereta cepat dari APBN.
Menurut Syahganda, pertemuan Presiden Prabowo dengan Donald Trump di KTT Gaza menjadi sinyal penting dalam perubahan arah geopolitik Indonesia.
Pertemuan itu disebutnya membuat posisi Prabowo di mata internasional lebih strategis dibanding beberapa pemimpin negara lain, termasuk Presiden Turki, sehingga keseimbangan politik perlu diperhatikan.
Keputusan menolak pembayaran utang proyek KCJB dari APBN disebut Syahganda sebagai upaya pemerintahan Prabowo menata ulang ketergantungan Indonesia terhadap proyek-proyek Cina.
Ia menyebut proyek KCJB sebagai jebakan utang yang sejak awal dirancang dengan banyak kejanggalan.
Proposal awal kereta cepat sebelumnya datang dari Jepang dan sudah melalui studi kelayakan, namun tiba-tiba muncul proposal dari Cina yang dibangun seolah lebih murah tanpa proses transparan.
Syahganda juga menyoroti kritik sejak awal terhadap proyek ini, termasuk dari Ferry Juliantono yang saat itu menolak proyek karena merusak lingkungan.
Pertanyaan muncul mengenai lokasi proyek di Halim yang menjadi markas TNI AU dan dugaan pengaruh intelijen Cina dalam proyek tersebut, yang telah menimbulkan perdebatan publik sejak awal.
Menurut Syahganda, segala peringatan dan nasihat terhadap Presiden Jokowi telah disampaikan sejak lama, namun tidak diindahkan.
Pengamat menilai keputusan dan sikap Jokowi terhadap proyek KCJB menunjukkan ketidakmauan mendengar nasihat dari berbagai pihak. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

