Repelita Jakarta - Pakar politik Prof Ikrar Nusa Bhakti menyebut bahwa kelompok yang dikenal sebagai geng Solo masih memiliki pengaruh dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
Pernyataan tersebut disampaikan Prof Ikrar dalam siniar Abraham Samad Speak Up pada Minggu, 12 Oktober 2025.
Ia mengatakan bahwa geng Solo merujuk pada orang-orang yang dekat dengan Presiden Joko Widodo saat menjabat Wali Kota Solo.
Menurutnya, meski ada rencana untuk membersihkan mereka dari kabinet, kenyataannya masih ada beberapa tokoh yang bertahan.
Tapi masih ada saja ya, termasuk juga Bahlil, ini kan pejabat-pejabat kemarin, termasuk Listyo ya, ini kan orang-orang yang dekat dengan Jokowi ketika mereka bertugas di Solo.
Prof Ikrar menilai keberadaan geng Solo di pemerintahan sangat berbahaya bagi masa depan Indonesia.
The Jokowi legacy ini sangat berbahaya bagi Indonesia.
Ia juga mengkritik kondisi institusi Polri dan TNI yang menurutnya mengalami kerusakan selama era kepemimpinan Jokowi.
Prof Ikrar menegaskan bahwa anggota Polri seharusnya tidak terlibat dalam politik.
Satu hal bahwa polisi itu seperti juga TNI ya, tidak boleh berpolitik.
Lebih lanjut, ia menyinggung soal calon wakil presiden yang menurutnya tidak memenuhi syarat pendidikan namun tetap bisa maju dan terpilih.
Sekarang coba Anda bayangin, anak enggak lulus SMP jadi wakil presiden.
Pernyataan tersebut menjadi bagian dari kritik tajam terhadap warisan politik era Jokowi yang dinilai membawa dampak negatif terhadap institusi negara.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

