Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pertemuan Jokowi dan Prabowo Dinilai Sarat Muatan Politik demi Kepentingan Pribadi dan Keluarga

 

Repelita Jakarta - Spekulasi mengenai pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo terus menjadi sorotan publik dan memicu komentar dari sejumlah tokoh.

Salah satu yang turut menyampaikan pandangannya adalah Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah.

Dedi menilai bahwa pertemuan tersebut lebih sarat dengan muatan politik dibandingkan pembahasan soal kebangsaan.

“Pertemuan itu kental nuansa politik dibandingkan soal kebangsaan,” ujar Dedi melalui layanan pesan pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Ia menyebut bahwa langkah Jokowi menemui Prabowo didorong oleh sejumlah kepentingan politik yang sedang menekan mantan Presiden tersebut.

Menurut Dedi, Jokowi tengah mencari perlindungan dari Prabowo terkait desakan publik atas skandal yang melibatkan dirinya dan eks Gubernur Jakarta.

“Mulai dari soal ijazah, hingga wacana keterlibatan Jokowi dalam kasus yang sedang ditangani KPK, misalnya soal korupsi eks Menteri Nadiem hingga status tersangka Riza Chalid, persoalan ini sangat mungkin bisa menyeret nama Jokowi,” ungkapnya.

Dedi juga menyoroti persoalan legitimasi Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden yang mulai digugat publik.

Ia menyebut bahwa Gibran menghadapi isu serupa dengan Jokowi, seperti dugaan ijazah bermasalah dan pencalonan yang dianggap melanggar konstitusi.

Menurut Dedi, sikap diam Prabowo terhadap skandal yang melibatkan Jokowi dan keluarganya membuat Jokowi merasa tidak nyaman.

“Semua skandal yang melibatkan Jokowi maupun keluarga, Prabowo sejauh ini diam tanpa ada tanda membela atau berpihak kepada Jokowi, sehingga memungkinkan membuat Jokowi gusar,” ujarnya.

Dedi menambahkan bahwa kekhawatiran Jokowi semakin besar setelah melihat reshuffle kabinet yang dilakukan Prabowo terhadap sejumlah pendukungnya.

Ia menyebut pencopotan Budi Arie dan Hasan Nasbi sebagai sinyal bahwa loyalis Jokowi mulai tersingkir dari lingkaran kekuasaan.

“Bukan tidak mungkin Jokowi mendapat aduan jika ada peluang Prabowo berupaya membersihkan loyalis Jokowi dari lingkar Istana,” kata Dedi.

Ia juga menilai bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Prabowo dan Gibran menjelang Pilpres 2029.

“Termasuk, dimungkinkan pertemuan itu Jokowi mengutarakan penguatan hubungan Prabowo dan Gibran untuk tetap bersama di Pilpres 2029. Situasi ini sangat diperlukan Jokowi dalam rangka mencari dukungan Prabowo,” jelasnya.

Sebelumnya, Jokowi diketahui menemui Prabowo di kediaman Presiden di Jalan Kertanegara, Jakarta.

Pertemuan berlangsung secara empat mata selama hampir dua jam, dari pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved